enjoy this blog

Jumat, 06 April 2012

10 Sebab Mengapa Bayi Menangis

Tangisan bayi membuat kita sedih. Memang itulah tujuannya, agar kita melakukan sesuatu untuk membantunya. Bayi menangis karena dia tidak dapat berbicara. Sebagai manusia dia memiliki kebutuhan dan keinginan, namun dia tidak dapat mengekspresikannya. Menangis adalah cara bayi berkomunikasi kepada kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya dan dia memerlukan bantuan. Itu adalah caranya berkata, “tolonglah aku. Ada yang tidak beres di sini.”
Bayi sangat sering menangis di minggu-minggu awal setelah kelahirannya. Setelah itu dia semakin jarang menangis karena sudah dapat berbuat sesuatu untuk dirinya dan mengekspresikan keinginannya dengan cara lain.
Apa saja yang membuat bayi menangis?
1. Kesakitan

Tangisan bayi yang kesakitan berbeda dengan tangisan lain. Tangisannya mendadak dan melengking, seperti ketika anak yang lebih besar menangis karena terluka. Tangisan biasanya berlangsung cukup lama diikuti dengan jeda di mana bayi Anda berhenti untuk bernafas. Dia kemudian mengambil nafas dan menangis lagi untuk waktu lama. Cepatlah bertindak untuk menghilangkan penyebab rasa sakitnya.
2. Lapar

Rasa lapar adalah penyebab utama bayi menangis. Bayi baru lahir cepat merasa lapar sehingga sering sekali minta disusui. Bila tiga atau empat jam telah berlalu sejak terakhir kali dia menyusui dan dia menangis, kemungkinan karena merasa lapar. Pemberian susu akan menghentikan tangisnya. Kadangkala bayi juga ingin menyusu meskipun tidak lapar, hanya untuk mendapatkan rasa aman.
Bila bayi menangis keras dan sulit ditenangkan sehingga tidak dapat disusui, tenangkanlah dulu dengan menyenandungkan lagu dan menimang-nimangnya sampai menjadi tenang. Lalu cobalah memberikan susu. Dia biasanya akan menyusu dengan lahap. Tangisan kerasnya disebabkan oleh rasa lapar yang sangat.
3. Kelelahan/Mengantuk
Kadangkala, kelelahan membuat bayi menangis dan menjadi rewel. Dia akan terus menangis meskipun pun Anda gendong.  Tanda-tanda bayi yang kelelahan adalah penurunan aktivitas, kehilangan minat pada orang dan mainan, menggosok mata, terlihat sayu matanya, dan sering menguap. Jika Anda melihat salah satu tanda itu pada bayi Anda yang menangis, dia hanya perlu tidur. Waktunya untuk tidur!
Tenangkanlah bayi Anda. Senandungkan lagu dan tepuk-tepuk pantatnya dengan pelan dan berirama. Biasanya bayi akan tertidur dalam beberapa menit.
4. Tidak nyaman

Jika bayi tidak nyaman, misalnya karena terlalu basah, kepanasan, kedinginan, atau tertekan, dia biasanya akan menangis sambil menggeliatkan badannya, seperti berusaha menjauhkan sumber ketidaknyamanannya. Cobalah untuk mencari sumber ketidaknyamanannya dan menyingkirkannya.
5. Overstimulasi

Bayi Anda dapat menangis sambil menutup mata atau memalingkan kepala bila mendengar suara yang terlalu keras atau merasa terganggu oleh banyaknya orang yang berusaha mendapatkan perhatiannya. Bawalah dia ke kamarnya dan tenangkan dengan menimang-nimang sampai menjadi tenang atau tertidur.
6. Penyakit

Ketika bayi Anda sakit, dia mungkin menangis dengan erangan yang lemah. Itu adalah caranya berkata, “Aku merasa sedih.” Jika bayi Anda terlihat sakit, ukurlah suhu badannya dan konsultasikan dengan dokter keluarga Anda. Anda terutama harus segera memeriksakannya bila dia menolak minum susu, mengalami masalah pernafasan, demam, muntah (gumoh), perut kembung, kejang dan gejala lainnya.
7. Kesepian
Selain makan dan tidur, bayi juga memerlukan perhatian dan belaian kasih sayang. Bayi seringkali menangis hanya untuk mendapatkan kehangatan pelukan Anda. Berbeda dengan makan dan tidur, yang merupakan kebutuhan fisik dan dampaknya langsung terasa bila bayi tidak mendapatkannya, kebutuhan emosional tidak berdampak langsung. Kekurangan perhatian dan kasih sayang baru akan berdampak dalam jangka panjang. Bila seorang bayi sering dibiarkan terus berteriak dan menangis tanpa ada yang memerhatikan, dia akan berkesimpulan bahwa tidak seorang pun peduli dengannya. Pada akhirnya, dia akan menumbuhkan apatisme untuk meminta pertolongan, yang berdampak buruk bagi hubungannya dengan orang lain. Bila orang tua kadang menanggapi dan kadang tidak, dia akan menyimpulkan bahwa dunia penuh ketidakpastian dan tidak aman baginya. Hal ini juga akan membuatnya sulit mengembangkan kepribadian yang sehat.
Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dapat menjadi tertutup (introvert) dan menarik diri dari pergaulan.
Perlakuan Anda terhadapnya akan membekas dan menjadi contoh baginya dalam memperlakukan orang lain. Karena itu, jangan biarkan bila bayi Anda menangis, meskipun tampaknya “hanya” sekedar ingin mendapat perhatian.
8. Frustrasi

Bayi Anda baru belajar mengontrol tangan, lengan, dan kaki. Dia mungkin berusaha untuk memasukkan jari-jarinya ke mulutnya atau untuk meraih mainan yang sangat menarik, tapi tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama. Dia menangis karena frustrasi tidak dapat melakukan apa yang dia ingin lakukan. Dia hanya membutuhkan sedikit bantuan Anda untuk melakukannya.
9. Khawatir/Takut

Bayi Anda mungkin menangis ketika digendong seseorang yang belum pernah dilihatnya. Dia merasa khawatir atau takut dan mencoba memberitahu Anda dengan menangis. Bayi Anda membutuhkan waktu untuk mengenal orang itu agar tidak lagi takut padanya.
10. Bosan

Bayi Anda yang telah duduk di kursinya selama 15 menit saat Anda asyik berbicara dengan teman Anda mungkin merasa bosan. Dia perlu sesuatu yang baru untuk dilihat atau disentuh dan mengungkapkannya dengan menangis. Memberinya mainan atau mengganti posisi duduknya akan membantu menenangkannya.

10 Fakta Mengenai Infertilitas

Anda mungkin telah mencoba sekian lama untuk hamil tetapi belum juga mendapatkan keberuntungan. Agar dapat hamil, ada dua kondisi yang harus dipenuhi, yaitu pasangan harus memiliki kesuburan dan waktu berhubungan badan harus tepat. Bila Anda tidak kunjung hamil, Anda dan pasangan mungkin memiliki masalah kesuburan atau tidak berhubungan seks pada saat yang tepat. Memahami beberapa fakta dasar mengenai fertilitas berikut dapat membantu Anda mengetahui letak masalahnya.

1. Bila pasangan sulit memiliki anak, kesalahan pasti ada pada pihak wanita.

Louise Carbasse ca. 1913 / photographed by Rudolph Buchnerphoto © 1913 State Library of New South Wales | more info (via: Wylio)Salah. Baik pihak laki-laki maupun perempuan bisa memiliki andil terhadap kesulitan memiliki anak. Tiga penyebab utama infertilitas adalah masalah sperma, masalah ovulasi, dan masalah tuba falopi. Sekitar 20% dari semua kasus infertilitas disebabkan oleh pihak laki-laki saja, 40% oleh pihak perempuan saja, dan 10% disebabkan oleh keduanya. Sisanya tidak dapat ditemukan masalahnya.

2. Sperma bisa bertahan hidup sampai beberapa hari.

Benar. Sperma bisa bertahan sampai 5 hari di dalam lingkungan yang tepat, seperti di dalam leher rahim, rahim dan tuba falopi. Itulah mengapa Anda masih bisa hamil meskipun baru berovulasi pada hari ke-5 setelah hubungan seks.
Namun, kebanyakan sperma akan mati dalam 1-2 hari setelah ejakulasi, bahkan di dalam rahim. Dalam lingkungan lain, seperti di vagina, sperma hanya bertahan hidup beberapa jam. Di luar tubuh manusia dan terpapar udara terbuka, sperma akan mati dalam hitungan menit.

3. Orgasme meningkatkan peluang kehamilan.

Salah. Seorang wanita tidak harus mendapatkan orgasme untuk hamil. Bahkan seorang pria pun tidak harus mendapatkan orgasme penuh untuk menghamili istrinya. Dia bisa mengeluarkan cairan sperma ke dalam vagina bahkan sebelum mengalami orgasme (sperma pra-ejakulasi). Ada pendapat yang mengatakan kehamilan akan lebih mudah dicapai jika wanita mendapatkan orgasme, tapi pendapat itu tidak pernah dapat dibuktikan secara meyakinkan.

4. Kesehatan yang prima dapat mencegah penurunan kesuburan karena faktor usia.

Salah. Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa kesehatan yang baik mempertahankan tingkat kesuburan seseorang. Mereka mengira bahwa asalkan mereka merawat diri dengan makan dan berolahraga secara benar, kesuburan mereka tidak akan menurun.
Namun hal itu tidak benar. Kesuburan menurun dengan meningkatnya usia, terlepas dari kondisi kesehatan kita. Pada sebagian besar wanita, kesuburan mulai menurun di pertengahan usia dua puluhan. Seperti terlihat pada grafik di samping, wanita berada pada puncak kesuburan di usia 20 s.d. 24 tahun. Setelah usia tersebut kemungkinan hamil menurun tajam sedangkan kemungkinan infertilitas meningkat tajam. Pria dapat tetap subur untuk waktu yang lebih lama namun kesuburan pria tetap menurun sejalan dengan usia, meskipun kurang dramatis. (Sumber: Management of the Infertile Woman, Helen A. Carcio)

5. Infertilitas tidak dapat diobati atau terlalu mahal untuk diobati.

Salah. Banyak pasangan keliru menilai bahwa mereka tidak subur tanpa pernah berkonsultasi dengan dokter. Mereka berasumsi bahwa tidak ada yang bisa dilakukan atau jika mereka menemui dokter maka biaya pengobatannya akan sangat mahal. Kesalahpahaman ini membuat banyak pasangan tidak mencari nasihat medis terhadap masalah yang mungkin sebenarnya dapat diterapi dengan mudah dan murah. Pada 85-95 % kasus, infertilitas dapat diterapi secara konvensional seperti obat-obatan dan bedah koreksi atas organ reproduksi.
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun mencoba untuk hamil, Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau memiliki grafik suhu basal tubuh tanpa ovulasi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Beberapa jenis terapi kesuburan memang mahal, tetapi banyak yang tidak.

6. Peluang kehamilan Anda sangat kecil jika Anda hanya berhubungan seks setelah ovulasi.

Benar. Untuk meningkatkan peluang kehamilan Anda, Anda harus berhubungan seks secara teratur terutama pada hari-hari subur Anda. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara menghitung hari subur Anda. Anda perlu melakukan hubungan seks secara teratur dua hari sekali di masa subur Anda. Anda boleh saja berhubungan seks setiap hari di masa tersebut, tetapi hal itu tidak meningkatkan peluang kehamilan Anda.

7. Waktu terbaik untuk melakukan hubungan seks adalah pada hari ke-14 dari siklus Anda.

Salah. Waktu terbaik agar cepat menjadi hamil adalah berhubungan seks secara teratur dalam 4-5 hari sebelum dan pada hari ovulasi. Tidak ada hari atau waktu terbaik tunggal untuk berhubungan seks agar Anda dapat hamil.

8. Posisi seks tertentu memberikan peluang yang lebih tinggi untuk hamil.

Benar. Posisi misionaris adalah salah satu posisi seks yang terbaik untuk mendapatkan kehamilan. Posisi misionaris adalah yang paling optimal untuk pembuahan, meskipun Anda bisa mendapatkan kehamilan dengan posisi seks apa pun.
Dalam posisi misionaris tradisional, Anda berbaring di punggung dengan melebarkan kaki dan kedua lutut tertekuk. Suami berada di atas menghadap ke arah Anda. Variasi lain dari posisi ini antara lain adalah Anda mengangkat salah satu atau kedua kaki, dan suami memegangnya atau menempatkan di pundaknya. Posisi misionaris mendukung untuk kehamilan karena vagina miring ke bawah menuju leher rahim, sehingga memudahkan sperma untuk melewati leher rahim dan masuk ke dalam rahim. Selain itu, posisi misionaris memungkinkan penis untuk menembus vagina lebih dalam, sehingga sperma bisa masuk ke leher rahim lebih langsung tepat setelah ejakulasi.
Selain posisi misionaris, posisi masuk dari belakang di mana Anda berlutut atau tengkurap juga memungkinkan sperma terpancar dekat dengan leher rahim.

9. Stres dapat menyebabkan infertilitas.

Benar. Stres berat dapat menunda ovulasi dengan menekan hormon. Jika stres Anda memengaruhi kualitas pekerjaan atau kehidupan Anda, kesuburan Anda mungkin juga terpengaruh. Namun, bila stres Anda masih ringan kesuburan Anda biasanya tidak terpengaruh. Kecuali, tentu saja, bila hal itu membuat Anda jadi enggan berhubungan seks.

10. Gaya hidup tertentu dapat menurunkan kesuburan pria.

Benar. Kebanyakan masalah infertilitas pria adalah karena kualitas atau kuantitas sperma yang buruk. Untuk memproduksi sperma yang baik, testis (buah zakar/biji pelir) harus berada pada suhu optimal yang sedikit lebih rendah daripada suhu tubuh. Itulah mengapa testis menggantung jauh dari tubuh di dalam skrotum (kantung zakar). Pria dengan jumlah sperma rendah disarankan untuk meminimalkan gaya hidup yang dapat membuat testis kepanasan, seperti memakai celana ketat, terlalu lama menempatkan laptop di pangkuan, atau sering menggunakan spa/mandi uap. Merokok dan menggunakan obat-obat psikotropika (seperti: ganja, kokain) juga dapat mengurangi jumlah sperma atau menyebabkan morfologi sperma abnormal.

Diabetes Mungkin Berawal dari Usus

Patogensis diabetes tipe- 2 sampai sekarang masih misteri. Penelitian baru-baru ini di Amerika Serikat telah menghasilkan penemuan yang mengejutkan tentang asal-muasal penyakit itu. Para ilmuwan dari Washington University School of Medicine di St Louis menemukan bahwa masalah pengendalian gula darah, yang merupakan ciri khas diabetes, mungkin dimulai dari peradangan usus. Temuan yang dilaporkan pada edisi 16 Februari jurnal Cell Host & Microbe ini berpotensi mendobrak pandangan lama mengenai penyebab penyakit tersebut. Karena insulin diproduksi di pankreas dan gula disimpan di hati, banyak ilmuwan yang telah meneliti organ-organ itu untuk mengetahui penyebab diabetes–dan tidak berhasil.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mempelajari tikus yang tidak dapat membuat sintase asam lemak (fatty acid synthase/FAS) dalam usus. Enzim itu diatur oleh insulin dan sangat penting untuk pembentukan asam lemak. Tikus tanpa enzim itu mengembangkan peradangan kronis di usus, prediktor kuat diabetes.
“Diabetes memang mungkin dimulai di usus Anda,” kata peneliti utama Clay F. Semenkovich, MD. “Ketika orang menjadi resisten terhadap insulin, seperti yang terjadi ketika mereka menambah berat badan, FAS tidak bekerja dengan benar, yang menyebabkan peradangan yang pada gilirannya dapat menyebabkan diabetes.”
Perubahan flora usus bertanggung jawab atas terjadinya peradangan tersebut. Tanpa FAS, tidak ada lapisan lendir (mukosa usus) yang melindungi bagian dalam usus. Bakteri-bakteri jahat kemudian dapat menembus ke dalam sel-sel usus, menyebabkan peradangan. Peradangan dan resistensi insulin bertindak saling memperkuat, menjadi sebuah lingkaran setan yang pada akhirnya menyebabkan diabetes tipe 2. Zat inflamasi menyebabkan resistensi insulin dan menghambat produksi insulin, kedua-duanya mengganggu regulasi gula darah. Resistensi insulin pada gilirannya mempromosikan peradangan lebih lanjut.
“Fakta ini menunjukkan bahwa usus berperan penting dalam patogenesis diabetes, yang menjelaskan mengapa banyak penderita diabetes menderita masalah pencernaan. Nyeri perut dan diare merupakan masalah umum di antara mereka,” kata Semenkovich.
Pada langkah berikutnya, para peneliti ingin mengetahui apakah sintase asam lemak yang rusak pada pasien diabetes bertindak dengan cara yang sama seperti pada tikus. Bila demikian, mungkin obat baru dapat dikembangkan untuk mempromosikan sintase asam lemak.

Bagaimana Mencegah Keguguran Kandungan

Keguguran adalah kehilangan kandungan pada saat janin berusia di bawah 20 minggu. (Bila lebih maka dikatakan sebagai kelahiran prematur). Sekitar satu dari enam kehamilan berakhir dengan keguguran, sebagian besar terjadi sebelum minggu ke-16 kehamilan. Satu dari 200 wanita mengalami keguguran berulang, bahkan lebih dari tiga kali berturut-turut.
Embryo; approximately 8 weeks from conception, 10 weeks estimated gestational age from LMP.photo © 2009 lunar caustic | more info (via: Wylio)
Keguguran dapat menjadi musibah yang menyedihkan, terutama bagi pasangan yang sedang mendambakan anak. Namun, pada umumnya wanita bisa kembali hidup normal pasca keguguran. Asalkan terjadi dengan sempurna, keguguran tidak membahayakan. Calon ibu dapat kembali hamil setelah melewati satu periode menstruasi.

Tanda-tanda keguguran

Beberapa gejala keguguran antara lain:
  • Pendarahan dari vagina, baik secara spontan maupun didahului oleh noda merah kecoklatan. Banyaknya darah yang keluar bervariasi dari hanya beberapa tetes sampai seperti menstruasi.
  • Sakit kram di perut bagian bawah.
  • Keluarnya cairan tanpa pendarahan atau rasa sakit, kemungkinan karena membran kandungan yang lepas.
  • Keluarnya benda padat dari vagina.
Keguguran juga dapat berlangsung tanpa menimbulkan pendarahan atau rasa sakit. Janin tiba-tiba menghilang dan tanda-tanda kehamilan berhenti. Berbeda dengan kepercayaan sebagian masyarakat yang menganggap janin telah “dimakan jin”, hal tersebut bukanlah peristiwa mistis. Kemungkinan besar embrio (bakal janin) sudah meninggal namun masih melekat pada rahim sehingga diperlukan operasi (kuretase) untuk mengeluarkannya.

Sebab-sebab keguguran

  • Kelainan gen/kromosom. Sekitar 60-70% keguguran terjadi karena kromosom sperma tidak sesuai dengan kromosom telur sehingga janin tidak berkembang atau berkembang tidak normal. Keguguran adalah cara tubuh untuk mengakhiri kehamilan yang tidak sempurna tersebut.
  • Kelainan dan infeksi kandungan. Embrio janin perlu tempat yang sesuai agar dapat berkembang. Kelainan bentuk atau infeksi pada kandungan dapat menyebabkan keguguran karena embrio gagal melekat.
  • Imunitas. Sel darah ibu dapat membentuk antibodi yang mencegah perkembangan plasenta secara normal.
  • Pembukaan leher rahim. Pada usia kehamilan yang lebih lanjut, pembukaan leher rahim yang terlalu cepat (sebelum masa persalinan) dapat menyebabkan keguguran.
  • Penggumpalan darah (blood clotting). Beberapa wanita hamil mengalami kelainan trombosis (penggumpalan darah) yang menghalangi pembentukan pembuluh darah plasenta.
  • Penyebab lainnya. Kelainan hormon, diabetes yang tidak terkontrol, kebiasaan merokok, minuman beralkohol dan berbagai parasit juga dapat menyebabkan keguguran.

Pencegahan

Sebagaimana telah disampaikan, keguguran umumnya terjadi tanpa dapat dikontrol. Kekuatan rahim ibu cukup kuat untuk menahan goncangan sehingga keguguran karena trauma (benturan) jarang terjadi. Juga tidak ada bukti yang menunjukkan pengaruh stress dan aktivitas seksual terhadap keguguran.
Bila terdapat ancaman keguguran seperti pendarahan di awal-awal kehamilan, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup dalam beberapa hari, mengurangi aktivitas olah raga, dan menghentikan hubungan seks dalam beberapa minggu. Pada 50% kasus, ancaman keguguran dapat diatasi sehingga tidak berlanjut.
Jika ancaman keguguran disebabkan oleh pembukaan dini leher rahim, dokter mungkin akan melakukan penjahitan untuk merapatkan kembali sampai saatnya melahirkan. Tindakan medis dan pengobatan juga diperlukan bila terdapat kelainan bentuk rahim dan leher rahim.

9 Kondisi Umum pada Bayi yang Baru Lahir

Alangkah gembiranya memiliki bayi di rumah Anda. Semua anggota keluarga menyambutnya penuh suka cita. Namun, salah satu kondisi berikut pada bayi Anda mungkin membuat Anda cemas. Jangan khawatir, ternyata sebagian besar kondisi berikut bukanlah masalah serius yang perlu dicemaskan.

1. Bayi Anda memiliki benjolan di kepala

'Baby Stella-1' photo (c) 2009, Richard Topalovich - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/Benjolan tersebut biasanya adalah kantong darah yang terbentuk di bawah kulit kepala (caput succedaneum). Seringkali, penyebabnya adalah tekanan forcep atau ekstraksi vakum, yang digunakan dokter ketika bayi Anda tidak bisa keluar sendiri. Benjolan juga dapat disebabkan oleh gesekan kepala bayi dengan tulang panggul ibu selama proses kelahirannya. Pada kasus yang lebih jarang, benjolan terbentuk sebagai hasil dari darah yang berkumpul di antara periosteum (selubung tulang) dan tulang tengkorak, yang disebut cephalohematoma.  Kondisi ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil selama kelahiran. Dalam kedua kasus, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Benjolan akan mengecil dalam beberapa hari, kemudian menghilang sepenuhnya dalam beberapa  minggu.

2. Kepala bayi Anda tidak bulat

Ini adalah kondisi umum lainnya yang disebabkan oleh posisi bayi dalam rahim selama kehamilan atau selama proses kelahiran. Selama kelahiran, kepala bayi melalui terowongan sempit pada tulang panggul sehingga bentuknya berubah. Kepala bayi Anda akan kembali berbentuk normal dalam waktu sekitar enam minggu setelah kelahiran. Kadang-kadang kepala bayi tidak kembali ke bentuk normal dan kepala di bagian belakang atau samping kepala mungkin berbentuk rata. Kondisi ini dikenal sebagai plagiocephaly. Kepala bayi berbentuk asimetris atau tidak rata. Plagiocephaly tidak memengaruhi perkembangan otak bayi, tetapi jika tidak dikoreksi dapat mengubah penampilan fisiknya dengan menyebabkan pertumbuhan wajah dan kepala yang tidak merata (jawa: kepala tetap “peyang” atau “penjol”).
Jika Anda memiliki masalah dengan bentuk kepala bayi Anda atau bayi Anda hanya dapat mengambil satu sisi saat berbaring di punggungnya, Anda perlu berbicara dengan dokter atau bidan Anda.

3. Kepala bayi Anda memar seperti petinju

Jika bayi Anda dilahirkan oleh dokter kandungan dengan bantuan forcep (semacam sendok tang berbentuk tumpul), bayi Anda mungkin memiliki kepala yang agak “bergelombang” dan memiliki memar merah muda atau biru di pelipis atau telinga. Gelombang dan memar kecil ini biasanya akan menghilang dalam beberapa hari.

4. Kulit bayi Anda menguning

Kondisi yang disebut ikterus neonatal (neonatal jaundice) ini dimulai dalam beberapa hari pertama setelah lahir. Pada umumnya hal ini adalah fenomena fisiologis yang normal dan tidak menimbulkan masalah.
Selama hidup di dalam rahim, sel-sel darah merah janin mengandung jenis hemoglobin yang berbeda dari hemoglobin yang hadir setelah kelahiran. Ketika bayi lahir, tubuh bayi mulai menghancurkan sel-sel darah merahnya yang mengandung hemoglobin jenis janin dan menggantikan mereka dengan sel darah merah yang mengandung hemoglobin jenis dewasa. Liver bayi menjadi dipenuhi bilirubin yang berasal dari hemoglobin janin dari sel-sel darah merah yang dihancurkan. Karena liver pada bayi baru lahir belum matang, dan kemampuannya untuk memproses dan menghilangkan bilirubin terbatas, bilirubin terakumulasi dalam darah. Gejala ikterus atau bayi kuning pun muncul.
Dalam dua atau tiga minggu, penghancuran sel darah merah berakhir, liver menjadi matang, dan tingkat bilirubin kembali normal.

5. Bayi Anda sangat berbulu

Rambut-rambut sangat halus menutupi hampir seluruh badan bayi di dalam rahim. Rambut yang disebut lanugo tersebut normalnya menghilang sebelum kelahiran, tetapi tidak selalu demikian, terutama pada bayi prematur. Kondisi ini hanyalah sementara. Pada saatnya rambut-rambut itu akan memudar secara spontan dalam tiga atau empat minggu.

6. Mata bayi Anda tidak fokus

Adalah normal bagi bayi yang baru lahir untuk memiliki fokus mata yang kadang-kadang bersilangan atau melantur, terutama ketika mereka lelah. Kita tidak dapat menyebut seorang bayi memiliki strabismus konvergen (fokus mata bersilangan di hidung) sebelum usia 3 atau 4 bulan. Ketidakmatangan otot dapat menyebabkan bola mata bayi tidak terpancang tepat di tengah mata.
Dalam kebanyakan kasus, mata bayi akan berfokus normal selama tiga bulan pertama. Bila bayi Anda memiliki strabismus divergen (fokus mata menyimpang keluar)– yang sangat jarang terjadi– atau anak Anda berusia lebih dari 3 bulan namun matanya selalu atau kadang-kadang bersilangan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

7. Bayi Anda memiliki bintik-bintik di kulit

Kondisi yang disebut infantile hemangioma ini ditandai dengan noktah atau bintik-bintik merah pada pembuluh darah halus. Warna mereka dapat berkisar dari merah muda sampai merah gelap. Sekitar 10% bayi yang baru lahir mengembangkan kondisi ini. Mereka dapat muncul di manapun pada tubuh, tetapi paling banyak di wajah, kepala atau leher. Bintik-bintik tersebut mungkin sudah hadir pada saat lahir, tetapi menjadi lebih jelas dalam minggu-minggu pertama kehidupan.
Jangan panik, kebanyakan hemangioma akan menyusut dan menghilang sebelum usia 3 tahun tanpa perlu pengobatan. Semua hemangioma mengikuti siklus yang sama yaitu terbentuk sebelum atau sesudah lahir, tumbuh dan regresi atau menghilang sama sekali. Beberapa anak juga dilahirkan dengan spot biru di atas pantat. Spot ini juga akan memudar dari waktu ke waktu.

8. Bayi Anda berjerawat

Bayi ternyata juga dapat berjerawat. Bayi laki-laki lebih sering terkena daripada bayi perempuan. Beberapa ahli menduga bahwa beberapa bayi memiliki kulit berminyak karena hormon pria (androgen) tertentu yang ditularkan oleh ibunya. Oleh karena itu, seperti halnya pada remaja, mereka dapat memiliki jerawat. Para ahli lain berpikir bahwa bayi yang baru lahir mengembangkan jerawat karena stimulasi kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak pada kulit) oleh hormon ibu yang tersisa setelah melahirkan. Saat ini, pendapat yang lebih kuat mengatakan bahwa jerawat bayi mungkin terjadi karena reaksi inflamasi terhadap ragi (Malassezia) di kulit. Fluktuasi hormon juga mungkin berperan. Namun, tidak ada yang tahu persis penyebabnya.
Jenis jerawat yang paling umum pada bayi adalah papel dan pustel. Papel adalah benjolan kecil, padat, bulat berwarna merah yang menonjol di kulit. Pustel adalah benjolan kecil di kulit yang memiliki koleksi nanah. Jangan memencetnya. Dalam tiga atau empat minggu, jerawat-jerawat tersebut akan menghilang.

9. Bayi Anda terlahir memiliki gigi

Beberapa bayi dilahirkan dengan satu atau lebih gigi. Napoleon Bonaparte konon terlahir memiliki beberapa gigi yang disebut gigi natal (natal teeth) ini.  Gigi natal berbeda dengan gigi neonatal, yang tumbuh dalam 30 hari pertama setelah lahir. Gigi natal juga bukan titik-titik putih kecil yang banyak disangka orangtua sebagai gigi tetapi sebenarnya adalah kista gingiva (kantung cairan di gusi) yang akan menghilang secara spontan.
Gigi natal umumnya berkembang pada gusi yang lebih rendah dan tidak terbentuk dengan baik. Gigi ini mungkin tidak nyaman untuk ibu menyusui dan dapat melukai lidah bayi. Pada beberapa kasus, gigi natal akan tanggal sendiri segera setelah bayi lahir, terutama jika gigi tersebut longgar.
Pada umumnya gigi natal bukanlah masalah medis. Sebenarnya memang sejak sebelum lahir, gigi-gigi bayi sudah terbentuk dan hadir dalam gusi. Pada kasus yang sangat jarang, kondisi itu berhubungan dengan sindrom penyakit tertentu.

Menstruasi Tidak Teratur: Penyebab dan Penanganannya

Menstruasi Anda tidak teratur? Jangan terlalu cemas karena  biasanya hal itu tidak mengindikasikan sesuatu yang berbahaya. Sebagian besar wanita pernah mengalaminya.
Namun, sebelum menyatakan menstruasi Anda tidak teratur, mari kita sepakati dulu apa yang disebut tidak teratur. Tidak semua wanita sama. Ada wanita yang memiliki siklus haid teratur, seperti “kalender hidup”, ada yang tidak teratur. Siklus yang paling umum adalah 28 hari, tetapi dapat bervariasi dari 21 sampai 35 hari. Awal siklus maju atau mundur 1 sampai 3 hari adalah biasa. Perdarahan menstruasi pada umumnya berlangsung selama 5 hari, tetapi perdarahan hingga 7 hari masih dianggap normal.'I am a woman...' photo (c) 2010, Nono Fara - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/
Menstruasi disebut tidak teratur hanya bila tidak mengikuti pola normal siklus Anda. Anovulasi (tidak melepaskan telur) adalah penyebab utama keterlambatan menstruasi pada banyak wanita. Kondisi ini dianggap normal jika terjadi hanya sekali atau dua kali setahun. Menstruasi juga tidak teratur dalam beberapa bulan atau tahun setelah mendapatkan menstruasi pertama (menarkhe). Hal ini karena hormon-hormon yang mengontrol menstruasi membutuhkan waktu untuk mencapai keseimbangan.
Menstruasi tidak teratur disebabkan oleh hal-hal yang terkait dengan gaya hidup atau masalah kesehatan.

1. Gaya Hidup

Gaya hidup tertentu dapat mengganggu siklus menstruasi, di antaranya:
  • Peningkatan stres. Ini adalah penyebab yang paling umum. Bila Anda mengalami stres karena terlalu banyak pekerjaan, tekanan dari teman-teman atau tuntutan keluarga, menstruasi Anda dapat menjadi tidak teratur. Ketika Anda stres, kelenjar adrenal mengeluarkan hormon kortisol yang berdampak langsung pada beberapa hormon-hormon yang terlibat dalam menstruasi seperti estrogen dan progesteron.
  • Berat badan ekstrim. Meskipun berat badan rendah adalah penyebab umum menstruasi tidak teratur, obesitas juga dapat menyebabkan masalah menstruasi. Dalam situasi ini, otak tidak dapat memicu hormon-hormon yang tepat untuk perkembangan folikel, yang diperlukan untuk membuat estrogen.
  • Menyusui. Banyak ibu mengalami ketidakteraturan menstruasi sampai selesai menyusui.
  • Kontrasepsi. Pil KB dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/ spiral dapat menyebabkan perdarahan di antara periode menstruasi. Perdarahan ringan adalah biasa ketika baru mengambil pil kontrasepsi. AKDR/ spiral bahkan juga dapat menyebabkan perdarahan berat.
  • Gizi buruk, obat-obatan, merokok, dan kafein dalam kasus-kasus tertentu dapat mengganggu siklus menstruasi.

2. Kondisi Kesehatan

Beberapa kondisi kesehatan yang dapat mengganggu siklus menstruasi antara lain:
  • Sindrom ovarium polikistik (SOPK). SOPK terjadi ketika beberapa kista yang sangat kecil berkembang di dalam ovarium. Ovarium menghasilkan folikel yang memproduksi tingkat estrogen yang tinggi tetapi tidak pernah melepaskan sel telur, mengakibatkan haid tidak teratur.
  • Ketidakseimbangan hormon berkaitan dengan perimenopause. Perimenopause adalah periode transisi hormonal sebelum menopause. Secara teknis, menopause terjadi ketika haid Anda berhenti selama 12 bulan berturut-turut sejak haid terakhir. Namun, jarang ada wanita yang mengalami menstruasi teratur sampai tiba-tiba berhenti sama sekali. Yang lebih umum adalah siklus menstruasi berubah-ubah selama beberapa tahun atau bulan sebelum mencapai menopause. Ketidakteraturan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan progesteron, hormon yang mengatur jumlah dan lama perdarahan. Fluktuasi progesteron membuat menstruasi berlangsung lebih lama atau lebih pendek.
  • Ketidakseimbangan hormon androgen. Beberapa wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur karena memiliki terlalu banyak androgen. Hormon laki-laki yang normalnya hanya sedikit di tubuh wanita ini dapat menyebabkan pertumbuhan rambut pada wajah, dagu, dada, dan perut, dan kadang-kadang dikaitkan dengan berat badan yang berlebihan.
  • Gangguan tiroid. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang menjaga metabolisme tubuh. Fungsi tiroid berhubungan erat dengan semua hormon di tubuh Anda. Hormon tiroid yang tidak seimbang seperti pada hipotiroidisme dapat mengakibatkan berbagai gejala seperti menstruasi yang tidak teratur, kelelahan, penambahan berat badan, dan depresi.
  • Kegagalan ovarium prematur. Kondisi ini adalah ketika Anda berhenti menstruasi sebelum usia 40. Bedah, kemoterapi, dan terapi radiasi perut atau panggul dapat menyebabkan kegagalan ovarium prematur.
  • Kondisi lain seperti kelainan rahim (fibroid, kista, polip, endometriosis), sindrom iritasi usus, TBC, penyakit hati, dan diabetes juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, meskipun jarang terjadi.

Tips untuk Anda

Ketidakteraturan menstruasi bersumber pada ketidakseimbangan hormon. Apa pun yang Anda lakukan untuk mengembalikan keseimbangan hormon juga akan mengembalikan siklus menstruasi Anda.
Beberapa tips berikut mungkin membantu:
  • Kurangi stres dan perbaiki status gizi Anda. Cobalah untuk lebih bersantai dan menikmati hidup. Istirahatlah yang cukup di malam hari. Ubahlah pola makan Anda agar lebih seimbang dengan meningkatkan asupan karbohidrat kompleks, buah-buahan, sayuran dan air.
  • Berolahragalah secara teratur, tetapi moderat.
  • Jika Anda khawatir penyebab menstruasi tidak teratur adalah penyakit atau kondisi lain, berkonsultasilah dengan dokter. Tanyakan kepada dokter Anda kemungkinan penyebab ketidakteraturan menstruasi Anda. Anda terutama perlu segera ke dokter bila menstruasi Anda juga disertai perdarahan berat atau berkepanjangan, nyeri setelah berhubungan seks, nyeri perut, pertumbuhan rambut berlebihan, kenaikan berat badan tanpa sebab, atau debit berbau.

4 Indikasi Medis Aborsi

Aborsi adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat bertahan hidup di luar rahim. Menurut medis, aborsi bisa disengaja atau spontan. Namun, orang awam biasanya menyebut aborsi hanya untuk penghentian kehamilan yang disengaja, sedangkan penghentian kehamilan spontan disebut keguguran (bila usia kehamilan di bawah 20 minggu).  Bila janin lahir setelah sekitar 20 minggu kehamilan, maka disebut kelahiran mati (jika lahir mati) atau prematur (jika lahir hidup).
Apa penyebab aborsi?
Salah satu alasan utama aborsi adalah ibu tidak menginginkan anaknya lahir. Anomali janin yang menyebabkan bayi akan terlahir cacat mental/fisik yang parah pada beberapa kasus juga membuat beberapa orang memutuskan untuk menggugurkan kandungan. Penyebab kelainan janin yang utama antara lain: kelainan genetik pada kromosom (20-25%), infeksi (3-5%), penyakit ibu (4%), efek samping obat dan terapi (<1%).  Namun kedua alasan itu tidak dapat dibenarkan menurut agama maupun hukum. Aborsi tanpa indikasi medis adalah pembunuhan.
Aborsi hanya diperbolehkan atas rekomendasi dokter, di antaranya:
  • Penyakit pada ibu di mana bila kehamilan dilanjutkan, nyawa ibu akan terancam. Dokter mempertimbangkan risiko kehidupan ibu berdasarkan kondisi saat ini maupun perkembangan dan komplikasinya di masa mendatang. Termasuk dalam penyakit yang menyebabkan kehamilan harus dihentikan adalah keganasan kanker. Total kejadian keganasan selama kehamilan diperkirakan 1 kasus per 1000 kehamilan. Kanker yang paling umum ditemukan pada wanita hamil antara lain: kanker serviks (1 per 2200 kehamilan), kanker payudara (1 per 3.000 kehamilan), dan melanoma (0,14-2,8 per 1000 kehamilan).
  • Kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik).
  • Bayi tidak berkembang/meninggal
Bagaimana cara aborsi?
Sampai dengan kehamilan usia 49 hari, penghentian kehamilan bisa dilakukan melalui obat-obatan. Setelah 50 hari, aborsi hanya bisa dilakukan dengan dilatasi, kuretase, atau menggunakan alat pengisap (induksi). Dari bulan keempat, kuret tidak bisa lagi dilakukan sehingga harus melalui induksi atau bahkan histerektomi (pada kasus tertentu).
Aborsi pada awal kehamilan merupakan operasi kecil yang dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit dengan cukup singkat.  Aborsi yang dilakukan oleh orang yang tidak memenuhi syarat atau tidak steril, berisiko bagi pasien mengalami infeksi, perdarahan, infertilitas masa depan atau bahkan kematian.

Tiga Tahap Persalinan Normal

Proses kelahiran bayi yang berlangsung normal dibagi dalam tiga tahap atau kala. Penting sekali bagi Anda untuk mengetahui proses tersebut agar Anda bisa menyikapinya secara tepat.3 tahap persalinan

Tahap pertama (pembukaan)

  • Tahap ini merupakan yang paling lama, dimulai dari kontraksi sampai saluran rahim terbuka penuh oleh kepala bayi. Pada persalinan pertama, prosesnya bisa lebih dari 18 jam, sementara pada persalinan kedua dan seterusnya antara 2-3 jam.
  • Kontraksi yang lemah namun teratur dimulai dari bagian atas rahim ke bawah sampai vagina, biasanya diawali dengan nyeri di punggung terus menjalar menjadi seperti kram di perut bawah.
  • Sedikit demi sedikit kontraksi akan semakin seringdan kencang untuk mengeluarkan mendesak kepala bayi ke mulut rahim. Setiap kontraksi berlangsung 30 sampai 60 detik. Jarak antar kontraksi adalah 10-20 menit. Rasa sakit menghilang setiap kali rahim mengendor.
  • Mulut rahim menjadi lunak, tipis dan melebar sehingga memudahkan bayi keluar dari rahim.
  • Sedikit cairan dan darah biasanya ikut menyertai proses persalinan, sebelum akhirnya pecah air ketuban.

Tahap kedua (mengedan)

  • Tahap dari pembukaan penuh sampai bayi lahir. Dalam tahap ini bayi lahir melalui mulut rahim ke vagina, lalu dikeluarkan. Tahap ini biasanya berlangsung kurang dari satu jam untuk persalinan pertama. Pada persalinan kedua, hanya sekitar 20 menit.
  • Ibu akan merasakan keinginan untuk mengedan (menekan otot perut) dan merasakan sensasi seperti orang yang ingin buang air besar. Semakin lama, dorongan mengedan itu akan semakin kuat dan sering. Bayi lalu akan keluar melalui mulut rahim.
  • Pada posisi normal di mana kepala keluar terlebih dahulu, kepala bayi berfungsi sebagai pembuka jalan. Dengan demikian, bayi dapat bernafas bahkan sebelum seluruh badan keluar dari rahim.

Tahap ketiga (plasenta)

  • Pada tahap ini plasenta (jawa: ari-ari) akan terlepas dari dinding rahim. Prosesnya biasanya terjadi 15-20 menit setelah kelahiran bayi.
  • Kontraksi rahim yang keras terus berlanjut setelah kelahiran bayi dan akan menekan pembuluh darah, mengurangi perdarahan dan menyebabkan plasenta lepas dari dinding rahim.

Apakah Diabetes Kehamilan (Gestational Diabetes)?

Selama kehamilan, produksi insulin harus ditingkatkan. Pada beberapa wanita peningkatan ini tidak cukup sehingga menyebabkan pengaturan gula darahnya memburuk. Gula darahnya menjadi terlalu tinggi, terutama setelah makan. Peningkatan gula darah yang tinggi ini menggambarkan kondisi yang disebut diabetes kehamilan (gestational diabetes).

Bahaya diabetes kehamilan

Diabetes kehamilan berisiko menimbulkan komplikasi kehamilan yang membahayakan ibu hamil dan bayinya. Risiko komplikasi bagi ibu hamil mencakup hipertensi kehamilan (pre-eklamsia), edema (pembengkakan), cairan ketuban terlalu banyak, melahirkan bayi lebih besar dari ukuran normal (makrosomia) dan persalinan prematur. Potensi risiko untuk bayinya termasuk penyakit kuning, gula darah rendah dan kesulitan bernafas saat lahir.
Bayi yang ibunya terkena diabetes kehamilan cenderung memiliki berat badan besar karena dia harus membuat insulin ekstra untuk mengontrol gula darah yang tinggi, sehingga cadangan lemak dan jaringannya besar. Hal ini dapat membuat proses kelahirannya sulit dan seringkali harus melalui operasi caesar. Bayi tersebut juga dapat memiliki gula darah rendah (hipoglikemia) setelah lahir karena tingkat insulin tubuhnya yang tinggi. Beberapa studi menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes kehamilan lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas di usia dewasanya.

Penyebab dan faktor risiko

Penyebab diabetes kehamilan diduga karena kebutuhan insulin yang meningkat sampai 2-3 kali lebih tinggi selama kehamilan. Di sisi lain, sejumlah hormon yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan janin bertindak berlawanan dengan insulin. Jika efek hormon-hormon melebihi kemampuan ibu untuk memproduksi insulin yang cukup, kadar glukosa darah akan meningkat.
Wanita yang hamil pada usia di atas 30 tahun berisiko lebih tinggi terkena gangguan ini. Faktor risiko lain adalah keturunan (terutama bila orang tua atau saudara kandungnya memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2), kelebihan berat badan (BMI lebih dari 25 kg/m2), pernah menderita diabetes kehamilan sebelumnya, dan riwayat penyakit sindrom ovarium polikistik (PCO).

Gejala

Diabetes kehamilan biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Bila ada gejala, keluhan yang mungkin dirasakan adalah gejala umum diabetes seperti rasa haus terus-menerus, sering buang air kecil, dan cepat lelah.

Diagnosis

Bila Anda termasuk dalam kelompok berisiko dan dicurigai mengembangkan diabetes kehamilan, pada usia kehamilan 24 s.d. 30 minggu dokter mungkin akan meminta Anda menjalani skrining yang disebut tes tantangan glukosa (glucose challenge test). Dalam tes ini Anda diminta meminum cairan manis (larutan glukosa) dan diambil sampel darah Anda satu jam kemudian.
Jika bacaan glukosa darah Anda tinggi, Anda mungkin diminta menjalani pemeriksaan lanjutan yang disebut tes toleransi glukosa (glucose tolerance test) pada hari lain untuk mengkonfirmasi diagnosis. Dalam tes ini, Anda akan diminta mengkonsumsi minimal 150 mg karbohidrat selama tiga hari dan kemudian berpuasa selama 14 jam. Sampel darah Anda lalu akan diambil untuk mengukur kadar glukosa darah puasa. Selanjutnya, Anda akan diminta meminum cairan manis dengan volume lebih besar atau konsentrasi lebih pekat dari yang Anda minum dalam tes skrining. Sampel darah Anda kemudian akan diambil dan dites setiap jam selama tiga jam berikutnya. Hasil kedua tes itu akan memastikan apakah Anda terkena diabetes kehamilan.

Pengelolaan

Diabetes kehamilan adalah jenis diabetes temporer yang menghilang sendiri setelah bayi lahir. Selama kehamilan, diabetes dapat dikelola melalui diet dan olahraga, di antaranya:
  • Meningkatkan jumlah latihan rendah impak yang aman seperti berenang, berjalan atau senam kehamilan
  • Menjaga jumlah lemak yang Anda makan
  • Mengurangi asupan garam
  • Menambah porsi buah dan sayuran dalam makan sehari-hari.
Pengukuran gula darah teratur juga diperlukan untuk memastikan kadarnya tidak melonjak terlalu tinggi, terutama setelah makan. Jika kadar gula darah tetap tinggi, Anda mungkin perlu mendapatkan suntikan insulin.

Pencegahan

Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama diabetes kehamilan. Anda yang berberat badan di atas normal dianjurkan untuk menurunkan berat badan sebelum kehamilan. Faktor risiko lain seperti keturunan, usia dan riwayat penyakit adalah hal yang di luar kontrol Anda.

Tetap Menstruasi Meskipun Hamil, Mungkinkah?

Banyak wanita yang mengira masih mendapatkan menstruasi meskipun sudah hamil menurut tes kehamilan. Mungkinkah hal itu terjadi? Jawabannya adalah tidak mungkin. Bahkan, salah satu tanda kehamilan adalah tidak mendapatkan menstruasi. Kehamilan dan menstruasi tidak mungkin terjadi pada saat yang sama. Hormon-hormon yang aktif selama kehamilan mencegah ovulasi. Tidak ada menstruasi tanpa ovulasi. Jika Anda mendapatkan menstruasi padahal Anda sedang hamil, maka berarti terjadi peluruhan lapisan dinding rahim. Lapisan tersebut diperlukan untuk memelihara janin Anda. Jadi, tidak mungkin kehamilan dipertahankan jika mendapatkan menstruasi. Oleh karena itu, bercak atau perdarahan yang Anda alami disebabkan oleh sesuatu yang lain, bukan menstruasi.
Perdarahan vagina pada awal kehamilan adalah hal yang umum. Sekitar 25-30% wanita hamil mengalami perdarahan pada awal kehamilan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Implantasi embrio

Pada sekitar 2-5 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi (embrio) akan berusaha mengimplantasi (melekatkan diri) ke dinding rahim. Selama proses ini, perdarahan bisa terjadi. Ini adalah kondisi normal dan bukan merupakan tanda ada masalah kehamilan. Sekitar sepertiga dari wanita hamil mengalaminya.
Perdarahan implantasi biasanya ringan dengan warna merah muda atau kecoklatan dan hanya berlangsung beberapa hari sampai implantasi sukses pada hari ke 5-10 setelah pembuahan.

2. Kehamilan ektopik

Perdarahan karena kehamilan ektopik adalah jenis yang berbahaya. Kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang telah dibuahi berimplantasi di luar rahim, paling sering di tuba falopi. Saat embrio tumbuh, tuba falopi dapat pecah sehingga menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa. Gejala yang terjadi beragam dan termasuk nyeri dan perdarahan. Sebagian besar kehamilan ektopik menyebabkan nyeri perdarahan sebelum minggu kesepuluh kehamilan. Janin tidak akan berkembang dan mati karena kekurangan pasokan nutrisi.

3. Keguguran

Keguguran pada kebanyakan kasus dimulai dengan perdarahan ringan. Jika proses keguguran berlanjut, kehilangan darah bertambah parah dan disertai nyeri kram di bawah perut yang sakitnya melebihi nyeri menstruasi. Hal itu karena otot rahim berkontraksi untuk melepaskan embrio dan jaringan rahim. Perdarahan mungkin terlihat disertai gumpalan atau massa jaringan. Kebanyakan keguguran tidak dapat dicegah dan umumnya tidak disebabkan oleh hal-hal yang Anda lakukan, seperti mengangkat berat, berhubungan seks, atau stres emosional.
Kebanyakan wanita hamil yang mengalami perdarahan ringan dapat meneruskan kehamilan dengan selamat. Sekitar setengah dari mereka yang mengalami perdarahan ringan kemudian menjadi lebih berat dan berakhir dengan keguguran. Sayangnya tidak ada cara untuk memprediksi apakah perdarahan ringan pada akhirnya akan berkembang lebih berat dan mengakibatkan keguguran.

4. Pil KB

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mendapatkan pil KB saat hamil mungkin mengalami perdarahan intermiten. Pil KB meningkatkan risiko mengembangkan bekuan darah sekitar 3-4 kali lipat. Kebanyakan pil KB mengandung estrogen dan progestin (progesteron sintetis). Estrogen dan progesteron adalah hormon yang mempertahankan kehamilan dan, jika diberikan dalam bentuk pil KB, meniru kehamilan untuk mencegahnya. Estrogen pada pil KB meningkatkan faktor pembekuan dan dianggap bertanggung jawab atas peningkatan risiko bekuan darah selama kehamilan. Perdarahan karena sebab ini harus dilaporkan kepada dokter Anda agar dapat dievaluasi.

5. Sebab lain

Selain itu, perdarahan juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain seperti, trauma atau robekan pada dinding vagina, infeksi, Pap smear, pemeriksaan vagina, atau hubungan seks. Pada awal kehamilan, leher rahim Anda berubah untuk mengakomodasi bayi Anda yang baru. Tubuh Anda akan memberikan peningkatan aliran darah ke leher rahim Anda. Serviks menjadi lebih mudah meradang oleh hubungan seks, pemeriksaan panggul, dan trauma lainnya.

Tips untuk Anda

Jika Anda mengalami perdarahan selama kehamilan, bicarakan dengan dokter atau bidan Anda, bahkan jika perdarahannya telah berhenti. Jika perdarahan ringan Anda terus berkembang menjadi berat, disertai kram yang menyakitkan, sakit punggung atau sakit menusuk, Anda perlu segera mencari bantuan medis. Kondisi tersebut adalah kedaruratan yang perlu ditangani segera.

Sekilas Tentang Persalinan Prematur

Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi ketika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Persalinan prematur merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian karena menjadi salah satu penyebab utama kematian neonatal. Persalinan prematur menjadi penyebab tingginya angka kematian bayi karena kondisi bayi yang masih lemah. Bayi yang lahir prematur juga memiliki risiko tinggi memiliki cacat neurologis bawaan, termasuk cerebral palsy, cacat penglihatan dan gangguan kecerdasan, terutama bila usia kehamilan di bawah 32 minggu. Bayi tersebut juga berisiko tinggi untuk masalah kesehatan jangka panjang, termasuk penyakit kardiovaskular (serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi) dan diabetes.'Dr. Milton Kaiser, an Associate of Dr. Howard Vogel and Dr Ann Vogel, Holds a Newborn Baby Soon after Its Caesarean Delivery in Union Hospital in New Ulm, Minnesota...' photo (c) 1975, The U.S. National Archives - license: http://www.flickr.com/commons/usage/
Angka persalinan prematur di seluruh dunia berkisar antara 10-20 persen. Indonesia sendiri memiliki angka kelahiran prematur sekitar 19%. Di negara-negara maju, insiden persalinan prematur dapat dikurangi dengan kualitas kesehatan yang lebih baik dan berbagai tindakan pencegahan.

Penyebab

Penyebab persalinan prematur tidak diketahui, namun faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risikonya:
  • Anda atau saudara Anda lahir prematur. Studi di Universitas Aberdeen menemukan bahwa seorang ibu yang lahir prematur atau memiliki saudara yang lahir prematur berisiko 60 persen melahirkan bayi prematur pada kehamilan pertama. Pada kehamilan berikutnya, potensi kelahiran prematur menurun jadi 50 persen.
  • Anda pernah mengalami persalinan prematur. Jika Anda pernah melahirkan prematur, Anda memiliki risiko 30 persen akan mengulanginya. Jika Anda pernah dua kali melahirkan prematur, kemungkinannya adalah 70 persen Anda akan kembali melahirkan prematur.
  • Anda memiliki bayi kembar. Bayi kembar memiliki sekitar 50 persen kemungkinan dilahirkan prematur. Untuk kembar tiga, peluangnya adalah 83 persen untuk dilahirkan prematur.
  • Anda memiliki kelainan rahim atau serviks tertentu, termasuk leher rahim yang pendek.
  • Anda memiliki masalah kesehatan. Hipertensi dan diabetes adalah kondisi yang paling umum yang berhubungan dengan persalinan prematur. Kondisi lain seperti gangguan autoimun dan infeksi juga meningkatkan risiko persalinan prematur. Riset menunjukkan bahwa respon kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri tertentu, seperti bakterial vaginosis dan trikomoniasis, dapat memicu persalinan prematur.
  • Anda mengalami perdarahan vagina setelah 20 minggu kehamilan. Perdarahan pada rahim memicu pelepasan protein tertentu (trombin) yang dapat merusak membran ketuban, yang dapat mengakibatkan ketuban pecah dini. Trombin juga merangsang kontraksi rahim, yang dapat merangsang persalinan prematur.
  • Anda memiliki beberapa faktor risiko lain yang berhubungan dengan kelahiran prematur tetapi tidak selalu menyebabkan kelahiran prematur, seperti merokok, mengalami kenaikan/penurunan berat badan ekstrem selama kehamilan, menggunakan obat-obatan terlarang, memiliki stres tinggi, dll.

Tanda-tanda persalinan prematur

Tanda-tanda dan gejala persalinan prematur sebagian besar sama dengan persalinan normal. Tanda-tandanya terkadang samar sehingga sulit untuk dikenali dan tak terduga.
  • Kontraksi setiap 10 menit atau lebih sering dalam satu jam (lima atau lebih kontraksi rahim dalam satu jam)
  • Kram seperti menstruasi yang dirasakan di perut bagian bawah yang terjadi terus-menerus atau hilang-timbul. Kram perut ini bisa terjadi dengan atau tanpa diare
  • Nyeri punggung bawah yang terasa di bawah pinggang yang terjadi terus-menerus atau hilang-timbul
  • Tekanan panggul yang terasa seperti bayi Anda mendorong ke bawah
  • Cairan encer yang keluar dari vagina Anda.  Cairan vagina meningkat jumlahnya atau berubah warna.
Jika Anda merasa mengalami tanda-tanda dan gejala di atas, segeralah menghubungi dokter Anda.

Pencegahan

Anda dapat mencegah persalinan prematur dengan mengurangi faktor-faktor risiko di atas, meskipun tentu saja tidak ada jaminan Anda tidak akan mengalaminya. Sebelum kehamilan, Anda dapat mendeteksi dan mengobati segala jenis masalah kesehatan seperti infeksi, diabetes, masalah berat badan atau hipertensi. Anda juga dapat menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok– termasuk merokok pasif– selama kehamilan. Pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi ibu hamil, tidak hanya sebatas mencegah persalinan prematur.
Bila Anda termasuk kelompok yang berisiko tinggi untuk mengalami persalinan prematur, berkonsultasilah secara intens dengan dokter kandungan Anda untuk mengelolanya dan mempersiapkan diri. Dokter Anda mungkin bisa memberikan obat-obatan dan perawatan tertentu untuk menekan risiko Anda dan menyiapkan rencana penanganan yang tepat bila persalinan prematur pada akhirnya terjadi.

Plasenta Previa: Bila Plasenta Menutupi Jalan Lahir

Plasenta (bahasa Jawa: ari-ari) adalah jaringan yang terbentuk di dalam rahim selama kehamilan. Plasenta berfungsi membawa makanan dan oksigen dari ibu ke janin dan membuang produk limbah dan karbon dioksida dari janin ke ibu melalui tali pusat.
Plasenta biasanya terbentuk di sepanjang bagian atas rahim. Pada plasenta previa, plasenta melekat di dekat atau menutupi serviks (pembukaan rahim yang mengarah ke vagina). Hal ini dapat mengganggu proses kelahiran bayi karena plasenta menutupi jalan lahir. Ada tiga jenis plasenta previa:

  • Plasenta previa lengkap (total): pembukaan serviks internal benar-benar tertutup plasenta.
  • Plasenta previa parsial: pembukaan serviks internal sebagian tertutup plasenta.
  • Plasenta previa marginal: plasenta di tepi pembukaan serviks internal.
Plasenta previa terjadi pada sekitar satu dari setiap 200 kelahiran hidup.

Gejala

Gejala plasenta previa yang paling umum adalah perdarahan vagina yang berwarna merah muda, terutama pada trimester ketiga kehamilan. Perdarahan sedikit dan sesekali mungkin terjadi selama trimester pertama dan kedua. Pendarahan biasanya tidak disertai rasa sakit, walaupun kram rahim mungkin terjadi pada beberapa wanita. Sebagian wanita tidak mengalami perdarahan sama sekali.
Perdarahan dapat terjadi bila plasenta terlepas dari dinding rahim. Pada trimester ketiga dinding rahim menjadi lebih tipis dan meregang untuk mengakomodasi janin. Plasenta yang melekat sangat rendah pada dinding rahim yang kian menipis dapat dan meregang dapat terlepas dari dinding rahim, yang menyebabkan perdarahan. Persalinan mungkin harus dipercepat melalui operasi caesar bila jumlah perdarahan banyak dan umur janin sudah mencukupi.

Penyebab

Penyebab plasenta previa tidak diketahui, tetapi risikonya meningkat pada wanita yang:
  • Memiliki sel telur yang melekat sangat rendah di dalam rahim
  • Memiliki masalah lapisan rahim (endometrium) seperti fibroid atau kondisi lain
  • Memiliki parut di dinding uterus dari kehamilan sebelumnya (plasenta previa sebelumnya, kuret, operasi rahim, bedah caesar atau aborsi).
  • Kehamilan ganda (kembar). Kemungkinan plasenta previa dua kali lipat pada kehamilan ini.
  • Pernah beberapa kali hamil sebelumnya. Kemungkinan mengembangkan previa placenta meningkat menjadi 5% pada wanita yang pernah hamil 6 kali atau lebih.
  • Merokok atau menggunakan kokain.
  • Berusia di atas usia 30 tahun. Risiko pengembangan plasenta previa adalah 3 kali lebih besar pada wanita di atas 30 tahun dibandingkan pada wanita di bawah 20 tahun.
  • Memiliki plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.

Diagnosis

Sebagian besar kasus plasenta previa teridentifikasi dengan USG rutin selama kehamilan. USG dapat menunjukkan lokasi plasenta dan berapa banyak yang menutupi leher rahim. Meskipun USG mungkin menunjukkan plasenta terletak rendah di awal kehamilan, sebagian besar plasenta bergerak ke atas dan menjauhi leher rahim ketika rahim mengembang. Hal ini disebut migrasi plasenta, yang biasa terjadi pada diagnosis plasenta previa sampai dengan minggu ke-20 kehamilan.

Risiko bahaya

Risiko terbesar plasenta previa adalah perdarahan.  Semakin banyak plasenta yang menutupi serviks, semakin besar risiko perdarahan. Syok dan kematian ibu dapat terjadi jika perdarahan berlebihan. Risiko lainnya adalah sebagai berikut:
  • Memperlambat pertumbuhan janin akibat suplai darah tidak mencukupi
  • Kelahiran prematur
  • Kelahiran cacat
  • Infeksi dan pembentukan bekuan darah
  • Anemia janin

Penanganan

Tidak ada pengobatan untuk mengubah posisi plasenta. Bila posisi plasenta tetap menghalangi jalan lahir sampai saat kelahiran, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani operasi caesar.

Kamis, 05 April 2012

Kisah Percintaan Datu Museng Dan Maipa Deapati

Kisah cinta nan mengharukan antara Datu Museng dan Maipa Deapati ini berangkat dari cerita rakyat yang sangat populer dikalangan masyarakat Makassar, yang dituturkan oleh orang-orang tua kepada anak cucu mereka, agar mereka dapat memetik hikmah dari pendidikan, perjuangan dan kesetiaan. Begitu hebatnya cerita antara Datu Museng putra bangsawan kerajaan Gowa dan Maipa Deapati Putri bangsawan Kerajaan Sumbawa ini tertanam di dalam benak orang-orang makassar, sehingga kemudian nama dari kedua tokoh legendaris ini pantas untuk diabadikan sebagai nama jalan di Kota Makassar, Nama jalan itu seakan sengaja dibuat berdampingan saling berdekatan seakan-akan Pemerintah Kota Makassar turut merestui hubungan percintaan abadi mereka berdua.
Pada ujung barat jalan Datu Museng, terdapat situs makam dengan dua nisan kayu yang bersanding kukuh, yang konon katanya itulah makam kedua pasangan cinta ini dimakamkam, Datu Museng dan kekasihnya Maipa Deapati.
Kisah percintaan Datu Museng dan Maipa Deapati ini berawal ketika Addengareng kakek dari Datu Museng melarikan diri bersama cucunya menyebarangi lautan nan luas menuju ke negeri sumbawa, akibat dari politik adu domba yang dilancarkan penjajah belanda di tanah Gowa, yang membuat bumi Gowa bergejolak dan tidak kondusif lagi untuk dijadikan tempat tinggal yang aman.
Di Pulau sumbawa itulah akhirnya Datu Museng tumbuh menjadi seorang yang dewasa dan bertemu dengan Maipa Deapati di Pondok Pengajian Mampewa. Akhirnya tumbuh benih cinta dihati Datu Museng sejak pertama kali melihat sosok Maipa Deapati yang anggun dan mempesona. Namun cinta dari Datu Museng kepada Maipa Deapati menjadi sebuah cinta yang terlarang karena Maipa Deapati telah ditunangkan dengan seorang pangeran Kesultanan Sumbawa, Pangeran Mangalasa.
Setelah kakek Datu Museng mengetahui bahwa cucunya mencintai Maipa Deapati, alangkah terkejutnya sang kakek. Sang kakek dari Datu Museng merasa malu karena merasa bahwa mereka hanyalah sebongkah emas yang telah terkotori oleh lumpur, sedangkan Maipa Deapati adalah Putri Kerajaan Sumbawa

Datu Museng mengetahui bahwa cintanya kepada Maipa Deapati terhalang oleh tembok yang kokoh, maka atas anjuran sang kakek, berangkatlah Datu Museng ke tanah Mekkah untuk berguru. Disanalah ia mendapatkan ilmu "Bunga Ejana Madina". Kepergian Datu Museng ke tanah Mekah ternyata bukannya membuat kedua insan yang saling mencinta ini menjadi terpisah, melainkan perpisahan itu malah semakin membuat ikatan hati antara keduanya semakin kuat.

Selepas mendapatkan ilmu di tanah rantau Mekkah, maka Datu Museng pulang kembali ke Sumbawa dengan membawa rindu yang sangat besar kepada Maipa Deapati. Sesampainya di Sumbawa ternyata sang kekasih yang dirindukan jatuh sakit, maka Datu Musengpun menolong Maipa Deapati dengan ilmu yang didapatkannya dari tanah Mekkah.

Mendengar kabar bahwa sang tunangan Maipa Deapati mencintai Datu Museng, membuat perasaan cemburu di hati Pangeran Mangalasa bergejolak, Pangeran Mangalasa lantas bersekutu dengan Belanda dengan tujuan untuk membunuh Datu Museng. Tetapi Datu Museng yang teramat sakti itu tak dapat dikalahkan oleh Pangeran Mangalasa dan Belanda.

Akhirnya Datu Museng mendapat restu dari Sultan Sumbawa, merekapun lantas dinikahkan dan Datu Museng diberikan pangkat sebagai Pangllima perang. Belum beberapa lama menikah, berhembus kabar bahwa di Makassar tengah bergejolak kekacauan yang disebabkan oleh pemerintah Belanda yang berkuasa ditanah Makassar. Sultan Lombok lantas meminta Datu Museng ke Makassar untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Maka berangkatlah Datu Museng dan istrinya Maipa Deapati ke tanah Makassar, setibanya di Makassar, Datu Museng mendapatkan tantangan lain karena Kapten dari Belanda itu justru mencintai Maipa Daepati, dan melancarkan berbagai macam serangan kepada Datu Museng untuk merebut Maipa Deapati dari Datu Museng. Akibatnya Datu Musengpun terdesak akibat serangan Belanda tersebut. Namun bagi Maipa Deapati cintanya ke Datu Museng adalah harga mati baginya, ia tidak mengijinkan seorang pun untuk mengambilnya dari Datu Museng. Sang kekasih Maipa Deapati lantas meminta kepada Datu Museng untuk membunuhnya, sebab cintanya kepada Datu Museng hanya untuk Datu Museng seorang, ia merasa lebih biak mati daripada harus menyerahkan dirinya kepada Belanda.

Dengan sangat berat hati Datu Museng lantas mengabulkan permintaan sang istri, iapun lantas menikamkan Badik pusakanya ke leher sang kekasih tercinta. Setelah itu, karena rasa cinta yang dalam kepada istrinya Maipa Deapati, Datu Musengpun lantas melepaskan semua ilmu ilmu yang dimilikinya, membiarkan dirinya dibunuh oleh penjajah Belanda. Kisah inilah yang terus dikenang oleh masyarakat makassar, kisah percintaan Romeo And Juliet Versi Makassar.

*Sumber
| http://angingmammiri.org | http://www.makassarterkini.com | http://baruga2004.blogspot.com |

Tradisi Biso’ Tian Suku Samawa Semangat untuk Calon Ibu

Dari semua keistimewaan yang dimiliki perempuan, mengandung dan melahirkan merupakan keistimewaan yang paling
tinggi nilainya. Suka cita menjalani masa-masa mengandung adalah kenikmatan tersendiri bagi masing-masing calon
ibu. Bukan hanya calon ibu yang bersuka cita, keluarga besar pun ikut merasakan semaraknya suasana rumah ketika
kehamilan salah satu anggota keluarga
dikabarkan. Utamanya kabar kehamilan anak pertama.
Kehamilan pertama biasanya mendapat perlakuan lebih ketimbang kehamilan kedua dan seterusnya, baik dari ibu si
calon bayi maupun keluarga. Salah satu bentuk perlakuan khusus tersebut adalah dengan melakukan tradisi
Biso&rsquo; tian. Biso&rsquo; tian merupakan tradisi tujuh bulanan suku Samawa. Di Bima tujuh bulan disebut, Kiri Loko
sedangkan di Lombok juga secara umum disebut Biso&rsquo; Tian dan ada pula yang menyebutnya Beretes.

Biso&rsquo; tian bertujuan sebagai ungkapan kebahagiaan menanti bayi pertama dari seorang ibu. Selain itu,
meramaikan acara tujuh bulanan khas Sumbawa ini juga untuk memberikan kekuatan dan semangat kepada calon ibu
yang baru pertama kali akan mengalami proses luar biasa dalam hidupnya, yaitu melahirkan.
&ldquo;Biso&rsquo; tian juga dilakukan sekaligus sebagai acara syukuran atas kehamilan tersebut dan ungkapan suka
cita bagi seluruh keluarga besar calon bayi pertama dari seorang ibu tersebut,&rdquo; ungkap Muhadli, budayawan
Samawa di Taliwang Sumbawa Barat. Dalam tradisi Biso&rsquo; tian, berbagi rezeki pun menyertainya.
Dipilihnya bulan ketujuh untuk melaksanakan tradisi ini, lebih karena bayi dalam kandungan calon ibu telah utuh
menjadi seorang manusia yang tengah berkembang semakin matang dan siap untuk dilahirkan.
Dalam prosesi Biso&rsquo; tian, terdapat banyak sekali simbol dan makna kehidupan pada setiap tahapan prosesnya.
Kain berwarna-warni tujuh lapis dipakai sebagai alas tidur oleh ibu hamil selama prosesi berlangsung. Tujuh lapis kain ini
melambangkan bahwa kehidupan manusia itu betapa tinggi nilainya serupa tujuh lapis bumi dan langit yang kerap
diumpamakan terhadap alam semesta ini. Sebuah
pegu (wadah khas Samawa terbuat dari kuningan) berisi beras berwarna-warni; hitam, hijau, merah muda dan putih.
Yang berwarna putih adalah khusus dibuat dari padi yang disangrai sampai mekar. &ldquo;Beras warna-warni sebagai
pelengkap prosesi ini merupakan lambang kemakmuran yang diharapkan dari sang bayi yang akan lahir,&rdquo; kata
Hasanuddin atau yang dikenal dengan Ace, budayawan di Sumbawa.
Sebuah lilin yang diletakkan di atas sebutir kelapa, sebagai lambang harapan si bayi akan menjalani kehidupan di jalan
yang benar dan lurus yang disimbolkan dengan lilin yang menyala.
Di sisi lain tempat prosesi berlangsung, terdapat sebuah wadah batu ukuran besar yang disebut Teleku&rsquo; Batu
berisi air yang di dalamnya terdapat bermacam-macam kembang. Air kembang dari wadah batu ini nantinya akan
dipakai untuk memandikan calon ibu. Mandi kembang bagi calon ibu, semacam sakralisasi diri untuk menghadapi saatsaat
menakjubkan dalam hidupnya ketika melahirkan nantinya. Yang tidak kalah pentingnya adalah setumpuk uang
receh atau logam yang sengaja disiapkan. Jumlah dan pecahannya, tidak terbatas, tergantung kemampuan yang
berhajat. Uang logam inilah yang paling ditunggu-tunggu oleh semua ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut
Biso&rsquo; tian.
Dalam setiap acara Biso&rsquo; tian di Sumbawa Barat, selalu disertai dengan makan rujak bersama bagi seluruh
undangan yang hadir. Ada kebersamaan secara tidak langsung yang dibangun dalam membuat dan makan rujak
bersama ini. Jadi, bukan hanya calon ibu yang biasanya saat ngidam saja yang suka makan rujak, tapi seluruh
undangan seolah-olah ikut merasakan seperti apa yang dirasakan oleh calon ibu tersebut. Dalam tiap upacara adat
Biso&rsquo; tian, seorang yang disebut dengan Sandro Tamang (dukun beranak), memegang peranan yang sangat
penting dalam prosesi ini. Sandro Tamang adalah seorang yang diberi kepercayaan oleh masyarakat adat Samawa
menjadi &rdquo;sutradara&rdquo; acara ini karena memiliki keahlian secara turun temurun.
Di atas alas yang disiapkan khusus, calon ibu tidur dengan nyaman. Alas khusus ini terdiri dari selembar tikar yang
dibuat secara khusus juga, orang Sumbawa menyebutnya Samparumpu. Tikar ini adalah tikar khas masyarakat adat
Samawa yang diyakini mampu menangkal hal-hal negatif yang mengarah pada calon ibu dan bayinya. Untuk
melindunginya secara supranatural dari kemungkinan-kemungkinan niat jahat di alam lain, kata Bahiyah, salah seorang
Sandro Tamang di Taliwang, Sumbawa Barat
Tujuh orang perempuan akan mengambil peran saat acara inti Biso&rsquo; tian ini. Selain Sandro Tamang, terdapat
enam orang lainnya yang akan ikut terlibat dalam prosesi inti Biso&rsquo; tian yang disebut Mengas Mentar
(mengangkat perut calon ibu menggunakan kain kemudian digoyangkan secara lembut). Enam orang lainnya adalah
perempuan yang diteladani di kampung tersebut.
Proses Mengas Mentar memberi gambaran secara alami, seperti ketika sebuah kotak berisi sesuatu yang penuh namun
tidak sesak, ketika isinya tersebut akan dikeluarkan, maka untuk memudahkan mengeluarkan isi tersebut, biasanya akan
digoyang-goyangkan terlebih dahulu agar benda yang berada di dalam kotak tidak lengket pada dinding-dinding kotak
tersebut sehingga mudah dikeluarkan.
Setelah ini selesai, ibu kemudian perlahan menuju pintu rumah di mana di halaman rumah telah dipenuhi undangan.
Saat inilah acara yang paling ditunggu oleh undangan yang lebih banyak para ibu, berebut uang logam. Membuang kain dan uang logam ini memiliki makna tersendiri. Membuang kain yang dipakai mengas mentar secara simbolik ini
bermakna bahwa si ibu tengah menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi pada dirinya dan bayi yang dikandungnya.
Agar segala proses persalinan berjalan lancar seperti yang diharapkan. Sedangkan menyebar uang logam adalah
simbol berbagi rezeki. Mereka yang berdagang biasanya akan menyimpan uang logam ini sebagai penglaris
dagangannya. Harapannya, orang akan ramai belanja dagangannya seramai dan seriuh mereka yang berebut uang
logam dalam acara ini.
Pada bagian akhir upacara ini, digelar acara makan rujak bersama. Calon ibu dan calon ayah (suami istri) akan
mendatangi para tamu undangan untuk mengantarkan rujak. &ldquo;Bermacam-macam buah dengan rasa yang
beragam, manis, asin, asam dan pahit yang menjadi bahan rujak tersebut bukan sekadar pelengkap acara melainkan
simbol pertemuan rasa orang tua calon bayi dengan masyarakat yang kompleks dalam kehidupan
bermasyarakatnya,&rdquo; kata Muhadli. --nik

BUDAYA SUMBAWA

Suku Sumbawa atau tau Samawa mendiami bagian barat Pulau Sumbawa atau bekas wilayah Kesultanan  sumbawa, wilayahnya seluas 8.493 km yang berarti lebih dari setengah Pulau Sumbawa dengan luas keseluruhan mencapai 14.415,45 km2 , sedangkan bagian timur Pulau ini sedangkan bagian timur Pulau ini didiami oleh suku Bima. Sebagian besar wilayahnya terdiri atas perbukitan dan pegunungan dengan puncak tertinggi 1.730 meter berada di Gunung Batu Lanteh. Gunung ini berdiri tegak di antara lima pegunungan lainnya yang berada di bagian tengah dan selatan pulau. Mengarah ke gunung ini terdapat sebuah sungai terbesar bernama Brang Beh yang juga mengalir menuju Teluk Lampui dan menuju daerah-daerah di sekitar pegunungan lainnya, kemudian bertemu dengan anak-anak sungai lainnya yang lebih kecil.
Populasi tau Samawa tersebar di dua daerah kabupaten, yaitu Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat yang wilayahnya mulai dari Kecamatan Empang di ujung timur hingga Kecamatan Taliwang dan Sekongkang yang berada di ujung barat dan selatan pulau, termasuk 38 pulau kecil di sekitarnya. Batas teritorial kedua daerah kabupaten ini adalah sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores, sebelah selatan dengan Samudera Indonesia, sebelah barat dengan Selat Alas, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Dompu. Jumlah populasi suku Sumbawa sekarang diperkirakan lebih dari 500.000 jiwa.
Populasi Suku Sumbawa yang terus berkembang saat ini merupakan campuran antara keturunan etnik-etnik pendatang atau imigran dari pulau-pulau lain yang telah lama menetap dan mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya serta sanggup berakulturasi dengan para pendatang lain yang masih membawa identitas budaya nenek moyang mereka, baik yang datang sebelum maupun pasca meletusnya Gunung Tambora tahun 1815. Para pendatang ini terdiri atas etnik Jawa, Madura, Bali, Sasak, Bima, Sulawesi (Bugis, Makassar, Mandar), Sumatera (Padang dan Palembang), Kalimantan (Banjarmasin), dan Cina (Tolkin dan Tartar), serta Arab yang rata-rata mendiami dataran rendah dan pesisir pantai pulau ini, sedangkan sebagian penduduk yang mengklaim diri sebagai pribumi atau atau Samawa asli menempati wilayah pegunungan seperti Tepal, Dodo, dan Labangkar akibat daerah-daerah pesisir dan dataran rendah yang dulunya menjadi daerah pemukiman mereka tidak dapat ditempati lagi pasca bencana alam Tambora yang menewaskan hampir dua pertiga penduduk Sumbawa kala itu.
Sumbawa merupakan daerah beriklim tropis, pengaruh iklim dari Benua Australia pada bulan-bulan tertentu sangat terasa dengan temperatur berkisar antara 19,2
0C–34,20C, kelembaban maksimum 89% dan minimum 71% dengan tekanan udara rata-rata 1.008,2 mb sampai 1.013,4 mb. Arah mata angin terbanyak adalah 300 dengan kecepatan tertinggi 13 knot perdetik yang terjadi pada bulan Agustus, Oktober, dan November. Curah  hujan rata-rata 1.476 mm setahun dengan jumlah hari hujan sebanyak 75 hari. Hujan mulai turun di Sumbawa pada bulan November sampai dengan Maret, setelah itu berganti musim kemarau di bulan April yang biasanya diawali dengan udara dingin dalam beberapa minggu.

BAHASA, TULISAN DAN KESUSASTERAAN

Pada umumnya karya-karya sastra Sumbawa ini cukup sulit untuk digali, diinventarisasi, dan dicatat, maupun dicari naskah-naskahnya, karena proses pewarisannya dilakukan dengan cara lisan serta turun-temurun dari para generasi pendahulu ke anak keturunanya melalui perjalanan waktu yang sangat panjang dan melewati proses budaya yang rumit, namun demikian dapat dipahami bahwa lawas merupakan akar atau induk dari segala bentuk kesenian dan tradisi Sumbawa, baik seni musik, tari, maupun adat-istiadat yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat seperti tampak dalam sekeco, tari mata rame, permainan rakyat barapan kebo dan barapan ayam, serta tradisi daur kehidupan semisal nyorong dan barodak.

SISTEM KEKERABATAN DAN PERKAWINAN
Sistem kekerabatan dan keturunan tau Samawa pada umumnya bilateral, yaitu sistem penarikan garis keturunan berdasarkan garis silsilah nenek moyang laki-laki dan perempuan secara serentak. Dalam sistem kekerabatan ini, baik kerabat pihak ayah mapun pihak ibu diklasifikasikan menjadi satu dengan istilah yang sama, misal eaq untuk saudara tua ayah atau ibu, dan nde untuk saudara yang lebih muda dari ayah atau ibu. Kelompok keluarga yang lebih luas yaitu pata, yaitu kerabat dari laki-laki atau wanita yang ditarik dari kakek atau nenek moyang  sampai derajat keenam, sehingga dalam masyarakat Sumbawa dikenal sepupu satu, sepupu dua sampai sepupu enam.
Pada kehidupan masyarakat Sumbawa tradisional, beberapa keluarga inti dapat tinggal dalam satu rumah panggung, yaitu rumah yang didirikan diatas tiang kayu yang tingginya berkisar antara 1,5 hingga 2 meter dengan tipologi persegi panjang, atapnya berbentuk seperti perahu yang terbuat dari santek atau bambu yang dipotong-potong (kini banyak diganti dengan genting). Pada bagian depan atau peladang dan bagian belakang dipasang anak tangga dalam hitungan ganjil antara 7, 9, 11 bergantung keperluannya. Adapun tata ruang bagian dalam umumnya merupakan perpaduan antara bentuk rumah adat Bugis-Makassar yang dikombinasi dengan arsitektur rumah orang Melayu. Untuk rumah-rumah panggung di pedesaan lebih disukai menghadap ke timur atau matahari terbit yang melambangkan kekuatan, ketabahan, dan harapan limpahan rezeki. Mereka memiliki nilai kekerabatan yang begitu kuat seperti tercermin dalam lawas:

Ngungku ayam ling Samawa (denyut kehidupan di Sumbawa)
Samung ling sanak do tokal (mengetuk hati kerabat di rantau)
Mole tu sakompal ate (pulang untuk menyatukan hati)
Ate ku belo ko sempu (hatiku dekat dengan sepupu)
Kusalontak mega pitu (melampaui apa saja)
Ngantung no ku beang bosan (tak bosan bergantung dan berharap)
Mara punti gama ina (seperti pohon pisang duhai ibunda)
Den kuning no tenri tana (meski daunnya menguning tak mau jatuh ke tanah)
Mate bakolar ke lolo (rela hancur bersama sanak kerabat)
Tata cara perkawinan dalam masyarakat Sumbawa diselenggarakan dengan upacara adat yang kompleks, mengadopsi prosesi perkawinan adat Bugis-Makassar yang diawali dengan bakatoan (bajajak), basaputis, nyorong, dan upacara barodak pada malam hari menjelang kedua calon pengantin dinikahkan. Upacara barodak ini mengandung unsur-unsur kombinasi ritual midodareni dan ruwatan dalam tradisi Jawa. Satu hal manarik dalam sistem perkawinan tau Samawa yang dianggap ideal adalah perkawinan antarsaudara sepupu, seperti tampak dalam lawas:
Balong tau no mu gegan (secantik apapun seseorang jangan terlalu berharap)
Lenge sempu no gantuna (sejelek-jeleknya sepupu masih ada rasa sayangnya)
Denganmu barema ngining (bersamamu mengarungi suka dan duka)
Sumber penghidupan yang utama bagi tau Samawa umumnya adalah bercocok tanam di sawah dengan menggunakan peralatan tradisional berupa cangkul atau bingkung, rengala, dan kareng sebagai peralatan bajak dengan memanfaatkan hewan peliharaan seperti sapi dan kerbau. Pola bercocok tanam ini mulanya diperkenalkan oleh orang-orang Jawa Majapahit pada masa kerajaan-kerajaan Hindu Sumbawa. Mekanisasi pertanian sekarang ini mulai tampak pada masyarakat Sumbawa. Pada sejumlah tempat mulai terlihat pemanfaatan handtractor dan alat-alat modern lain sebagai pengganti peran hewan ternak dalam pengolahan lahan-lahan pertanian.
Untuk menggarap ladangnya atau merau cara-cara tradisional masih dipakai hingga kini yaitu dengan membakar lahan pertanian agar mempermudah proses pengolahan untuk ditanami beberapa jenis tanaman pangan. Cara mendapatkan lahan-lahan pertanian inipun bagitu mudah, tau Samawa dapat menemukan lahan untuk bertani, berkebun, dan berladang dengan menandai areal temuannya itu dengan menggantung batu asah atau menanam pohon tertentu seperti bage, ketimus, dan bungur yang sudah sama-sama dikenal dan diakui secara konvensi sebagai tanda bahwa lahan itu telah menjadi milik seseorang dan sekaligus untuk menghindari klaim dari orang lain. Konsep ini bagi tau Samawa telah dipertegas dalam ungkapan tumpan aeng-aeng tu tumpan nan tubaeng, artinya orang yang menjumpai ialah yang memiliki. Ungkapan ini menunjuk pada pemilikan tanah, tempat tinggal atau areal tertentu yang menjadi miliknya, konsep ini juga berlaku pada pekerjaan mencari kayu hutan dan nganyang (berburu) dan mencari lebah madu dengan memberikan tanda silang dengan parang pada pohon di mana sarang lebah madu itu ada serta mengikatnya dengan lonto (jenis tumbuhan menjalar). Bagi tau Samawa yang melanggar pantangan ini dan berusaha mengambil hak orang lain, maka akan menjadi bahan pembicaraan di mana-mana dan mendapat sanksi adat menjadi tau no kangila atau orang tak tahu malu yang sangat menampar harga diri tau Samawa. Masyarakat Sumbawa yang tinggal di desa-desa umumnya memiliki tempat khusus untuk menyimpan hasil penennya dalam sebuah klompo atau lumbung yang dibangun berdekatan dengan bangunan rumahnya, sedang bagi tau Samawa yang tidak menyimpan hasil panennya di lumbung, dapat pula memanfaatkan para atau  loteng rumahnya, sedangkan untuk peralatan pertaninan ditempatkan di bongan atau kolong pada bagian bawah rumah panggungnya.
Menjadi nelayan merupakan pekerjaan pilihan lain bagi tau Samawa. Peralatan seperti pancing, kodong dan belat yang berfungsi sebagai perangkap dimanfaatkan untuk menangkap ikan di sungai ataupun di rawa-rawa, sedangkan peralatan berupa jaring lebih diutamakan untuk menangkap ikan di laut. Pekerjaan yang tak kalah pentingnya adalah berburu atau nganyang dengan menggunakan peralatan tear atau tombak dan poke atau  tombak bermata dua, lamar atau jerat, dan dengan memanfaatkan anjing pemburu. Nganyang pada umumnya merupakan pekerjaan sambilan yang dipilih oleh sebagian tau Samawa yang tinggal di sekitar perbukitan, sedangkan pekerjaan utama mereka adalah meramu hasil-hasil hutan untuk dijadikan bahan makanan seperti umbi-umbian, buyak atau pucuk-pucuk rotan, serampin atau sari batang enau, madu lebah, jamur-jamuran, dan akar-akaran sebagai bahan pembuatan minyak tradisional. Masyarakat Sumbawa beternak kuda, sapi, dan kerbau. Tau Samawa tidak menambat hewan-hewan ternaknya, hewan-hewan ini dilepas begitu saja di padang-padang gembala atau lar, sedangkan untuk menjaga tanaman pertanian mereka dari serangan hewan ternak, para petani Sumbawa berusaha memagari sawah dan ladangnya dengan menanami kayu jawa pada batas lahannya. Pekerjaan menjadi pedagang merupakan pekerjaan pilihan bagi sebagian kecil orang Sumbawa yang pada awalnya dilakukan oleh keturunan etnik Arab, Cina, orang-orang Selayar, dan sebagian pendatang baru dari Jawa, demikian halnya pekerjaan membuat barang-barang kerajinan seperti romong atau bakul nasi, kursi rotan, ampat atau kipas, menenun kain tradisonal akhir-akhir ini mulai ditinggalkan orang. Pekerjaan yang paling membanggakan bagi tau Samawa adalah menjadi pegawai negeri sipil atau karyawan perusahaan.

SISTEM PEMERINTAHAN
Suku Sumbawa yang mendiami bekas wilayah Kesultanan Sumbawa ini pada masa pra-Majapahit menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sasak Samawa yang berpusat di Lombok, kemudian ditaklukkan oleh Majapahit dengan pusat pengaruh di Taliwang dan Seran, sedangkan masa Islam adalah masa penaklukkan Kerajaan Gowa-Sulawesi terhadap semua wilayah Sumbawa dan Selaparang-Lombok dengan pusat pemerintahan mula-mula di Lombok kemudian dipindahkan ke Sumbawa Besar akibat ancaman pencaplokkan Kerajaan Gelgel-Bali. Setelah masuknya VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) Kesultanan Sumbawa menjadi bagian wilayah Gubernemen Selebes, dan sesuai pembagian wilayah afdeeling maka Sumbawa masuk wilayah Karesidenan  Timor dengan ibukota di Sumbawabesar. Sistem pemerintahan afdeeling kemudian dijabarkan menjadi onderafdeeling yang terbagi menjadi beberapa daerah administrasi. Beberapa kampung dibagi menjadi beberapa lingkungan kekuasaan yang merupakan onderdistrict, dan beberapa onderdistrict digabung menjadi  satu district setingkat kabupaten saat ini. Penggabungan onderdistrict tidak berlangsung lama kemudian menjadi onderdistrict yang berdiri sendiri dan berubah menjadi wilayah kademungan. Wilayah kademungan sekarang berubah menjadi wilayah kecamatan yang membawahi beberapa desa. Pada masa pemerintahan orde lama, sistem pemerintahan desa di Sumbawa dipegang oleh seorang gabung yang dibantu oleh beberapa tau loka karang sebagai penasihat yang berasal dari setiap kelompok kekerabatan penghuni kampung. Gabung juga dibantu oleh malar sebagai pengatur dan pembagi air pada lahan pertanian, dan juga dibantu oleh seorang mandur yang bertindak sebagai penghubung antara kepentingan masyarakat dengan pemerintahan desa. Pola perkampungannya berbentuk kelompok rumah, setiap kelompok masih memiliki ikatan kekerabatan yang disatukan oleh sebuah pagar kampung. Tata letaknya selalu menyesuaikan dengan pengetahuan masyarakat mengenai urat tanah yang dalam pelaksanaanya hanya bisa diketahui oleh sandro atau dukun. Setiap kepala keluarga memiliki tanggung jawab adat membantu membangun rumah anggota kelompok yang baru secara gotong royong di bawah komando tau loka karang, demikian konsep itu dirumuskan dengan nama bayar siru atau balas budi, sehingga anggota kelompok yang melanggar akan dikucilkan. Konsepsi bayar siru ini masih berlaku hingga sekarang, terutama di kampung-kampung di daerah pedesaan.  
Sekarang organisasi kemasyarakatan di tingkat desa dimodernisasi menjadi sebuah desa atau kelurahan yang dipimpin oleh seorang lurah atau kepala desa yang membawahi beberapa dusun, dan setiap dusun terdapat kelompok warga yang tergabung dalam rukun warga yang terdiri atas beberapa rukun tetangga. Sebagai lembaga eksekutif di tingkat desa dibentuklah Badan Perwakilan Desa, sedangkan tugas malar digantikan oleh Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A). Sumbawa sangat kental dengan nuansa Islam, sehingga dalam kehidupan beragama atau hukom pada setiap desa terdapat seorang pemimpin yang dinamakan penghulu, lebe, mudum, ketib, marbot, dan rura. Masyarakat Sumbawa juga mewarisi pelapisan sosial dari masa Kesultanan Sumbawa yang ditandai dengan munculnya tiga golongan, yakni golongan bangsawan yang bergelar dea atau datu, kedua golongan merdeka atau tau sanak, dan ketiga golongan masyarakat biasa yang tidak merdeka atau tau ulin abdi. Untuk golongan terakhir ini telah dihapus semenjak dikeluarkannya dekrit Sultan Muhammad Kaharuiddin III tahun 1959 saat menjabat sebagai Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Sumbawa.
Lawas ini berisi nasihat orang tua kepada anak laki-lakinya agar tidak mudah terpikat pada kecantikan seorang gadis yang tidak jelas asalusulnya dan bukan berasal dari sanak kerabat sendiri, sedangkan saudara sendiri walaupun tidak cantik tetapi memiliki garis keturunan yang jelas dan dapat dijadikan teman setia dalam mengarungi suka dan duka. Lawas ini mengindikasikan bahwa adat-istiadat perkawinan dalam masyarakat Sumbawa adalah mengutamakan mencari pasangan dari kerabat sendiri yang seringpula dirumuskan dalam ungkapan peko-peko kebo dita atau biar bengkok tapi kerbau sendiri yang bermakna bangga terhadap kediriannya dan lebih mengutamakan milik sendiri. Dalam perkawinan adat Sumbawa juga terdapat pantangan yang dinamakan kawin sala basa atau perkawinan yang naif dilakukan karena dianggap tidak sejajar dalam garis silsilah sehingga dianggap kurang santun dalam pandangan adat, seperti seorang paman mengawini anak saudara sepupunya walau dalam syariat Islam diperbolehkan. Delik perkawinan lain yang dianggap menyimpang adalah merarik atau melarikan anak gadis orang karena tidak mendapat restu dari kedua orang tua sendiri maupun orang tua gadis pujaanya. Merarik bisa berakibat malu bagi keluarga anak gadis yang dilarikan, sedangkan ngirang ini sering diungkapkan dengan mengamuk dan merusak harta milik keluarga pihak laki-laki sebagai luapan amarah, ketersinggungan harga diri pihak korban.
Bagi anak lelaki yang melarikan anak gadis orang, harus segera minta perlindungan pada pemuka adat atau pemuka masyarakat sebelum pihak keluarga wanita menemukannya, bila terlambat meminta perlindungan bisa berakibat fatal berupa kematian atau pembunuhan oleh pihak keluarga wanita yang menurut adat-istiadat dibenarkan.






Sumber penghidupan yang utama bagi tau Samawa umumnya adalah bercocok tanam di sawah dengan menggunakan peralatan tradisional berupa cangkul atau bingkung, rengala, dan kareng sebagai peralatan bajak dengan memanfaatkan hewan peliharaan seperti sapi dan kerbau. Pola bercocok tanam ini mulanya diperkenalkan oleh orang-orang Jawa Majapahit pada masa kerajaan-kerajaan Hindu Sumbawa. Mekanisasi pertanian sekarang ini mulai tampak pada masyarakat Sumbawa. Pada sejumlah tempat mulai terlihat pemanfaatan handtractor dan alat-alat modern lain sebagai pengganti peran hewan ternak dalam pengolahan lahan-lahan pertanian.
Untuk menggarap ladangnya atau merau cara-cara tradisional masih dipakai hingga kini yaitu dengan membakar lahan pertanian agar mempermudah proses pengolahan untuk ditanami beberapa jenis tanaman pangan. Cara mendapatkan lahan-lahan pertanian inipun bagitu mudah, tau Samawa dapat menemukan lahan untuk bertani, berkebun, dan berladang dengan menandai areal temuannya itu dengan menggantung batu asah atau menanam pohon tertentu seperti bage, ketimus, dan bungur yang sudah sama-sama dikenal dan diakui secara konvensi sebagai tanda bahwa lahan itu telah menjadi milik seseorang dan sekaligus untuk menghindari klaim dari orang lain. Konsep ini bagi tau Samawa telah dipertegas dalam ungkapan tumpan aeng-aeng tu tumpan nan tubaeng, artinya orang yang menjumpai ialah yang memiliki. Ungkapan ini menunjuk pada pemilikan tanah, tempat tinggal atau areal tertentu yang menjadi miliknya, konsep ini juga berlaku pada pekerjaan mencari kayu hutan dan nganyang (berburu) dan mencari lebah madu dengan memberikan tanda silang dengan parang pada pohon di mana sarang lebah madu itu ada serta mengikatnya dengan lonto (jenis tumbuhan menjalar). Bagi tau Samawa yang melanggar pantangan ini dan berusaha mengambil hak orang lain, maka akan menjadi bahan pembicaraan di mana-mana dan mendapat sanksi adat menjadi tau no kangila atau orang tak tahu malu yang sangat menampar harga diri tau Samawa. Masyarakat Sumbawa yang tinggal di desa-desa umumnya memiliki tempat khusus untuk menyimpan hasil penennya dalam sebuah klompo atau lumbung yang dibangun berdekatan dengan bangunan rumahnya, sedang bagi tau Samawa yang tidak menyimpan hasil panennya di lumbung, dapat pula memanfaatkan para atau  loteng rumahnya, sedangkan untuk peralatan pertaninan ditempatkan di bongan atau kolong pada bagian bawah rumah panggungnya. 
Menjadi nelayan merupakan pekerjaan pilihan lain bagi tau Samawa. Peralatan seperti pancing, kodong dan belat yang berfungsi sebagai perangkap dimanfaatkan untuk menangkap ikan di sungai ataupun di rawa-rawa, sedangkan peralatan berupa jaring lebih diutamakan untuk menangkap ikan di laut. Pekerjaan yang tak kalah pentingnya adalah berburu atau nganyang dengan menggunakan peralatan tear atau tombak dan poke atau  tombak bermata dua, lamar atau jerat, dan dengan memanfaatkan anjing pemburu. Nganyang pada umumnya merupakan pekerjaan sambilan yang dipilih oleh sebagian tau Samawa yang tinggal di sekitar perbukitan, sedangkan pekerjaan utama mereka adalah meramu hasil-hasil hutan untuk dijadikan bahan makanan seperti umbi-umbian, buyak atau pucuk-pucuk rotan, serampin atau sari batang enau, madu lebah, jamur-jamuran, dan akar-akaran sebagai bahan pembuatan minyak tradisional. Masyarakat Sumbawa beternak kuda, sapi, dan kerbau. Tau Samawa tidak menambat hewan-hewan ternaknya, hewan-hewan ini dilepas begitu saja di padang-padang gembala atau lar, sedangkan untuk menjaga tanaman pertanian mereka dari serangan hewan ternak, para petani Sumbawa berusaha memagari sawah dan ladangnya dengan menanami kayu jawa pada batas lahannya. Pekerjaan menjadi pedagang merupakan pekerjaan pilihan bagi sebagian kecil orang Sumbawa yang pada awalnya dilakukan oleh keturunan etnik Arab, Cina, orang-orang Selayar, dan sebagian pendatang baru dari Jawa, demikian halnya pekerjaan membuat barang-barang kerajinan seperti romong atau bakul nasi, kursi rotan, ampat atau kipas, menenun kain tradisonal akhir-akhir ini mulai ditinggalkan orang. Pekerjaan yang paling membanggakan bagi tau Samawa adalah menjadi pegawai negeri sipil atau karyawan perusahaan.

SISTEM PEMERINTAHAN
Suku Sumbawa yang mendiami bekas wilayah Kesultanan Sumbawa ini pada masa pra-Majapahit menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sasak Samawa yang berpusat di Lombok, kemudian ditaklukkan oleh Majapahit dengan pusat pengaruh di Taliwang dan Seran, sedangkan masa Islam adalah masa penaklukkan Kerajaan Gowa-Sulawesi terhadap semua wilayah Sumbawa dan Selaparang-Lombok dengan pusat pemerintahan mula-mula di Lombok kemudian dipindahkan ke Sumbawa Besar akibat ancaman pencaplokkan Kerajaan Gelgel-Bali. Setelah masuknya VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) Kesultanan Sumbawa menjadi bagian wilayah Gubernemen Selebes, dan sesuai pembagian wilayah afdeeling maka Sumbawa masuk wilayah Karesidenan  Timor dengan ibukota di Sumbawabesar. Sistem pemerintahan afdeeling kemudian dijabarkan menjadi onderafdeeling yang terbagi menjadi beberapa daerah administrasi. Beberapa kampung dibagi menjadi beberapa lingkungan kekuasaan yang merupakan onderdistrict, dan beberapa onderdistrict digabung menjadi  satu district setingkat kabupaten saat ini. Penggabungan onderdistrict tidak berlangsung lama kemudian menjadi onderdistrict yang berdiri sendiri dan berubah menjadi wilayah kademungan. Wilayah kademungan sekarang berubah menjadi wilayah kecamatan yang membawahi beberapa desa. Pada masa pemerintahan orde lama, sistem pemerintahan desa di Sumbawa dipegang oleh seorang gabung yang dibantu oleh beberapa tau loka karang sebagai penasihat yang berasal dari setiap kelompok kekerabatan penghuni kampung. Gabung juga dibantu oleh malar sebagai pengatur dan pembagi air pada lahan pertanian, dan juga dibantu oleh seorang mandur yang bertindak sebagai penghubung antara kepentingan masyarakat dengan pemerintahan desa. Pola perkampungannya berbentuk kelompok rumah, setiap kelompok masih memiliki ikatan kekerabatan yang disatukan oleh sebuah pagar kampung. Tata letaknya selalu menyesuaikan dengan pengetahuan masyarakat mengenai urat tanah yang dalam pelaksanaanya hanya bisa diketahui oleh sandro atau dukun. Setiap kepala keluarga memiliki tanggung jawab adat membantu membangun rumah anggota kelompok yang baru secara gotong royong di bawah komando tau loka karang, demikian konsep itu dirumuskan dengan nama bayar siru atau balas budi, sehingga anggota kelompok yang melanggar akan dikucilkan. Konsepsi bayar siru ini masih berlaku hingga sekarang, terutama di kampung-kampung di daerah pedesaan.  

Sekarang organisasi kemasyarakatan di tingkat desa dimodernisasi menjadi sebuah desa atau kelurahan yang dipimpin oleh seorang lurah atau kepala desa yang membawahi beberapa dusun, dan setiap dusun terdapat kelompok warga yang tergabung dalam rukun warga yang terdiri atas beberapa rukun tetangga. Sebagai lembaga eksekutif di tingkat desa dibentuklah Badan Perwakilan Desa, sedangkan tugas malar digantikan oleh Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A). Sumbawa sangat kental dengan nuansa Islam, sehingga dalam kehidupan beragama atau hukom pada setiap desa terdapat seorang pemimpin yang dinamakan penghulu, lebe, mudum, ketib, marbot, dan rura. Masyarakat Sumbawa juga mewarisi pelapisan sosial dari masa Kesultanan Sumbawa yang ditandai dengan munculnya tiga golongan, yakni golongan bangsawan yang bergelar dea atau datu, kedua golongan merdeka atau tau sanak, dan ketiga golongan masyarakat biasa yang tidak merdeka atau tau ulin abdi. Untuk golongan terakhir ini telah dihapus semenjak dikeluarkannya dekrit Sultan Muhammad Kaharuiddin III tahun 1959 saat menjabat sebagai Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Sumbawa.
Lawas ini berisi nasihat orang tua kepada anak laki-lakinya agar tidak mudah terpikat pada kecantikan seorang gadis yang tidak jelas asalusulnya dan bukan berasal dari sanak kerabat sendiri, sedangkan saudara sendiri walaupun tidak cantik tetapi memiliki garis keturunan yang jelas dan dapat dijadikan teman setia dalam mengarungi suka dan duka. Lawas ini mengindikasikan bahwa adat-istiadat perkawinan dalam masyarakat Sumbawa adalah mengutamakan mencari pasangan dari kerabat sendiri yang seringpula dirumuskan dalam ungkapan peko-peko kebo dita atau biar bengkok tapi kerbau sendiri yang bermakna bangga terhadap kediriannya dan lebih mengutamakan milik sendiri. Dalam perkawinan adat Sumbawa juga terdapat pantangan yang dinamakan kawin sala basa atau perkawinan yang naif dilakukan karena dianggap tidak sejajar dalam garis silsilah sehingga dianggap kurang santun dalam pandangan adat, seperti seorang paman mengawini anak saudara sepupunya walau dalam syariat Islam diperbolehkan. Delik perkawinan lain yang dianggap menyimpang adalah merarik atau melarikan anak gadis orang karena tidak mendapat restu dari kedua orang tua sendiri maupun orang tua gadis pujaanya. Merarik bisa berakibat malu bagi keluarga anak gadis yang dilarikan, sedangkan ngirang ini sering diungkapkan dengan mengamuk dan merusak harta milik keluarga pihak laki-laki sebagai luapan amarah, ketersinggungan harga diri pihak korban.
Bagi anak lelaki yang melarikan anak gadis orang, harus segera minta perlindungan pada pemuka adat atau pemuka masyarakat sebelum pihak keluarga wanita menemukannya, bila terlambat meminta perlindungan bisa berakibat fatal berupa kematian atau pembunuhan oleh pihak keluarga wanita yang menurut adat-istiadat dibenarkan.


Lawas ini berisi nasihat orang tua kepada anak laki-lakinya agar tidak mudah terpikat pada kecantikan seorang gadis yang tidak jelas asalusulnya dan bukan berasal dari sanak kerabat sendiri, sedangkan saudara sendiri walaupun tidak cantik tetapi memiliki garis keturunan yang jelas dan dapat dijadikan teman setia dalam mengarungi suka dan duka. Lawas ini mengindikasikan bahwa adat-istiadat perkawinan dalam masyarakat Sumbawa adalah mengutamakan mencari pasangan dari kerabat sendiri yang seringpula dirumuskan dalam ungkapan peko-peko kebo dita atau biar bengkok tapi kerbau sendiri yang bermakna bangga terhadap kediriannya dan lebih mengutamakan milik sendiri. Dalam perkawinan adat Sumbawa juga terdapat pantangan yang dinamakan kawin sala basa atau perkawinan yang naif dilakukan karena dianggap tidak sejajar dalam garis silsilah sehingga dianggap kurang santun dalam pandangan adat, seperti seorang paman mengawini anak saudara sepupunya walau dalam syariat Islam diperbolehkan. Delik perkawinan lain yang dianggap menyimpang adalah merarik atau melarikan anak gadis orang karena tidak mendapat restu dari kedua orang tua sendiri maupun orang tua gadis pujaanya. Merarik bisa berakibat malu bagi keluarga anak gadis yang dilarikan, sedangkan ngirang ini sering diungkapkan dengan mengamuk dan merusak harta milik keluarga pihak laki-laki sebagai luapan amarah, ketersinggungan harga diri pihak korban.
Bagi anak lelaki yang melarikan anak gadis orang, harus segera minta perlindungan pada pemuka adat atau pemuka masyarakat sebelum pihak keluarga wanita menemukannya, bila terlambat meminta perlindungan bisa berakibat fatal berupa kematian atau pembunuhan oleh pihak keluarga wanita yang menurut adat-istiadat dibenarkan.
Sumber penghidupan yang utama bagi tau Samawa umumnya adalah bercocok tanam di sawah dengan menggunakan peralatan tradisional berupa cangkul atau bingkung, rengala, dan kareng sebagai peralatan bajak dengan memanfaatkan hewan peliharaan seperti sapi dan kerbau. Pola bercocok tanam ini mulanya diperkenalkan oleh orang-orang Jawa Majapahit pada masa kerajaan-kerajaan Hindu Sumbawa. Mekanisasi pertanian sekarang ini mulai tampak pada masyarakat Sumbawa. Pada sejumlah tempat mulai terlihat pemanfaatan handtractor dan alat-alat modern lain sebagai pengganti peran hewan ternak dalam pengolahan lahan-lahan pertanian.
Untuk menggarap ladangnya atau merau cara-cara tradisional masih dipakai hingga kini yaitu dengan membakar lahan pertanian agar mempermudah proses pengolahan untuk ditanami beberapa jenis tanaman pangan. Cara mendapatkan lahan-lahan pertanian inipun bagitu mudah, tau Samawa dapat menemukan lahan untuk bertani, berkebun, dan berladang dengan menandai areal temuannya itu dengan menggantung batu asah atau menanam pohon tertentu seperti bage, ketimus, dan bungur yang sudah sama-sama dikenal dan diakui secara konvensi sebagai tanda bahwa lahan itu telah menjadi milik seseorang dan sekaligus untuk menghindari klaim dari orang lain. Konsep ini bagi tau Samawa telah dipertegas dalam ungkapan tumpan aeng-aeng tu tumpan nan tubaeng, artinya orang yang menjumpai ialah yang memiliki. Ungkapan ini menunjuk pada pemilikan tanah, tempat tinggal atau areal tertentu yang menjadi miliknya, konsep ini juga berlaku pada pekerjaan mencari kayu hutan dan nganyang (berburu) dan mencari lebah madu dengan memberikan tanda silang dengan parang pada pohon di mana sarang lebah madu itu ada serta mengikatnya dengan lonto (jenis tumbuhan menjalar). Bagi tau Samawa yang melanggar pantangan ini dan berusaha mengambil hak orang lain, maka akan menjadi bahan pembicaraan di mana-mana dan mendapat sanksi adat menjadi tau no kangila atau orang tak tahu malu yang sangat menampar harga diri tau Samawa. Masyarakat Sumbawa yang tinggal di desa-desa umumnya memiliki tempat khusus untuk menyimpan hasil penennya dalam sebuah klompo atau lumbung yang dibangun berdekatan dengan bangunan rumahnya, sedang bagi tau Samawa yang tidak menyimpan hasil panennya di lumbung, dapat pula memanfaatkan para atau  loteng rumahnya, sedangkan untuk peralatan pertaninan ditempatkan di bongan atau kolong pada bagian bawah rumah panggungnya. 
Menjadi nelayan merupakan pekerjaan pilihan lain bagi tau Samawa. Peralatan seperti pancing, kodong dan belat yang berfungsi sebagai perangkap dimanfaatkan untuk menangkap ikan di sungai ataupun di rawa-rawa, sedangkan peralatan berupa jaring lebih diutamakan untuk menangkap ikan di laut. Pekerjaan yang tak kalah pentingnya adalah berburu atau nganyang dengan menggunakan peralatan tear atau tombak dan poke atau  tombak bermata dua, lamar atau jerat, dan dengan memanfaatkan anjing pemburu. Nganyang pada umumnya merupakan pekerjaan sambilan yang dipilih oleh sebagian tau Samawa yang tinggal di sekitar perbukitan, sedangkan pekerjaan utama mereka adalah meramu hasil-hasil hutan untuk dijadikan bahan makanan seperti umbi-umbian, buyak atau pucuk-pucuk rotan, serampin atau sari batang enau, madu lebah, jamur-jamuran, dan akar-akaran sebagai bahan pembuatan minyak tradisional. Masyarakat Sumbawa beternak kuda, sapi, dan kerbau. Tau Samawa tidak menambat hewan-hewan ternaknya, hewan-hewan ini dilepas begitu saja di padang-padang gembala atau lar, sedangkan untuk menjaga tanaman pertanian mereka dari serangan hewan ternak, para petani Sumbawa berusaha memagari sawah dan ladangnya dengan menanami kayu jawa pada batas lahannya. Pekerjaan menjadi pedagang merupakan pekerjaan pilihan bagi sebagian kecil orang Sumbawa yang pada awalnya dilakukan oleh keturunan etnik Arab, Cina, orang-orang Selayar, dan sebagian pendatang baru dari Jawa, demikian halnya pekerjaan membuat barang-barang kerajinan seperti romong atau bakul nasi, kursi rotan, ampat atau kipas, menenun kain tradisonal akhir-akhir ini mulai ditinggalkan orang. Pekerjaan yang paling membanggakan bagi tau Samawa adalah menjadi pegawai negeri sipil atau karyawan perusahaan.

SISTEM PEMERINTAHAN
Suku Sumbawa yang mendiami bekas wilayah Kesultanan Sumbawa ini pada masa pra-Majapahit menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sasak Samawa yang berpusat di Lombok, kemudian ditaklukkan oleh Majapahit dengan pusat pengaruh di Taliwang dan Seran, sedangkan masa Islam adalah masa penaklukkan Kerajaan Gowa-Sulawesi terhadap semua wilayah Sumbawa dan Selaparang-Lombok dengan pusat pemerintahan mula-mula di Lombok kemudian dipindahkan ke Sumbawa Besar akibat ancaman pencaplokkan Kerajaan Gelgel-Bali. Setelah masuknya VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) Kesultanan Sumbawa menjadi bagian wilayah Gubernemen Selebes, dan sesuai pembagian wilayah afdeeling maka Sumbawa masuk wilayah Karesidenan  Timor dengan ibukota di Sumbawabesar. Sistem pemerintahan afdeeling kemudian dijabarkan menjadi onderafdeeling yang terbagi menjadi beberapa daerah administrasi. Beberapa kampung dibagi menjadi beberapa lingkungan kekuasaan yang merupakan onderdistrict, dan beberapa onderdistrict digabung menjadi  satu district setingkat kabupaten saat ini. Penggabungan onderdistrict tidak berlangsung lama kemudian menjadi onderdistrict yang berdiri sendiri dan berubah menjadi wilayah kademungan. Wilayah kademungan sekarang berubah menjadi wilayah kecamatan yang membawahi beberapa desa. Pada masa pemerintahan orde lama, sistem pemerintahan desa di Sumbawa dipegang oleh seorang gabung yang dibantu oleh beberapa tau loka karang sebagai penasihat yang berasal dari setiap kelompok kekerabatan penghuni kampung. Gabung juga dibantu oleh malar sebagai pengatur dan pembagi air pada lahan pertanian, dan juga dibantu oleh seorang mandur yang bertindak sebagai penghubung antara kepentingan masyarakat dengan pemerintahan desa. Pola perkampungannya berbentuk kelompok rumah, setiap kelompok masih memiliki ikatan kekerabatan yang disatukan oleh sebuah pagar kampung. Tata letaknya selalu menyesuaikan dengan pengetahuan masyarakat mengenai urat tanah yang dalam pelaksanaanya hanya bisa diketahui oleh sandro atau dukun. Setiap kepala keluarga memiliki tanggung jawab adat membantu membangun rumah anggota kelompok yang baru secara gotong royong di bawah komando tau loka karang, demikian konsep itu dirumuskan dengan nama bayar siru atau balas budi, sehingga anggota kelompok yang melanggar akan dikucilkan. Konsepsi bayar siru ini masih berlaku hingga sekarang, terutama di kampung-kampung di daerah pedesaan.  

Sekarang organisasi kemasyarakatan di tingkat desa dimodernisasi menjadi sebuah desa atau kelurahan yang dipimpin oleh seorang lurah atau kepala desa yang membawahi beberapa dusun, dan setiap dusun terdapat kelompok warga yang tergabung dalam rukun warga yang terdiri atas beberapa rukun tetangga. Sebagai lembaga eksekutif di tingkat desa dibentuklah Badan Perwakilan Desa, sedangkan tugas malar digantikan oleh Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A). Sumbawa sangat kental dengan nuansa Islam, sehingga dalam kehidupan beragama atau hukom pada setiap desa terdapat seorang pemimpin yang dinamakan penghulu, lebe, mudum, ketib, marbot, dan rura. Masyarakat Sumbawa juga mewarisi pelapisan sosial dari masa Kesultanan Sumbawa yang ditandai dengan munculnya tiga golongan, yakni golongan bangsawan yang bergelar dea atau datu, kedua golongan merdeka atau tau sanak, dan ketiga golongan masyarakat biasa yang tidak merdeka atau tau ulin abdi. Untuk golongan terakhir ini telah dihapus semenjak dikeluarkannya dekrit Sultan Muhammad Kaharuiddin III tahun 1959 saat menjabat sebagai Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Sumbawa.