enjoy this blog

Jumat, 06 April 2012

Sekilas Tentang Persalinan Prematur

Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi ketika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Persalinan prematur merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian karena menjadi salah satu penyebab utama kematian neonatal. Persalinan prematur menjadi penyebab tingginya angka kematian bayi karena kondisi bayi yang masih lemah. Bayi yang lahir prematur juga memiliki risiko tinggi memiliki cacat neurologis bawaan, termasuk cerebral palsy, cacat penglihatan dan gangguan kecerdasan, terutama bila usia kehamilan di bawah 32 minggu. Bayi tersebut juga berisiko tinggi untuk masalah kesehatan jangka panjang, termasuk penyakit kardiovaskular (serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi) dan diabetes.'Dr. Milton Kaiser, an Associate of Dr. Howard Vogel and Dr Ann Vogel, Holds a Newborn Baby Soon after Its Caesarean Delivery in Union Hospital in New Ulm, Minnesota...' photo (c) 1975, The U.S. National Archives - license: http://www.flickr.com/commons/usage/
Angka persalinan prematur di seluruh dunia berkisar antara 10-20 persen. Indonesia sendiri memiliki angka kelahiran prematur sekitar 19%. Di negara-negara maju, insiden persalinan prematur dapat dikurangi dengan kualitas kesehatan yang lebih baik dan berbagai tindakan pencegahan.

Penyebab

Penyebab persalinan prematur tidak diketahui, namun faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risikonya:
  • Anda atau saudara Anda lahir prematur. Studi di Universitas Aberdeen menemukan bahwa seorang ibu yang lahir prematur atau memiliki saudara yang lahir prematur berisiko 60 persen melahirkan bayi prematur pada kehamilan pertama. Pada kehamilan berikutnya, potensi kelahiran prematur menurun jadi 50 persen.
  • Anda pernah mengalami persalinan prematur. Jika Anda pernah melahirkan prematur, Anda memiliki risiko 30 persen akan mengulanginya. Jika Anda pernah dua kali melahirkan prematur, kemungkinannya adalah 70 persen Anda akan kembali melahirkan prematur.
  • Anda memiliki bayi kembar. Bayi kembar memiliki sekitar 50 persen kemungkinan dilahirkan prematur. Untuk kembar tiga, peluangnya adalah 83 persen untuk dilahirkan prematur.
  • Anda memiliki kelainan rahim atau serviks tertentu, termasuk leher rahim yang pendek.
  • Anda memiliki masalah kesehatan. Hipertensi dan diabetes adalah kondisi yang paling umum yang berhubungan dengan persalinan prematur. Kondisi lain seperti gangguan autoimun dan infeksi juga meningkatkan risiko persalinan prematur. Riset menunjukkan bahwa respon kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri tertentu, seperti bakterial vaginosis dan trikomoniasis, dapat memicu persalinan prematur.
  • Anda mengalami perdarahan vagina setelah 20 minggu kehamilan. Perdarahan pada rahim memicu pelepasan protein tertentu (trombin) yang dapat merusak membran ketuban, yang dapat mengakibatkan ketuban pecah dini. Trombin juga merangsang kontraksi rahim, yang dapat merangsang persalinan prematur.
  • Anda memiliki beberapa faktor risiko lain yang berhubungan dengan kelahiran prematur tetapi tidak selalu menyebabkan kelahiran prematur, seperti merokok, mengalami kenaikan/penurunan berat badan ekstrem selama kehamilan, menggunakan obat-obatan terlarang, memiliki stres tinggi, dll.

Tanda-tanda persalinan prematur

Tanda-tanda dan gejala persalinan prematur sebagian besar sama dengan persalinan normal. Tanda-tandanya terkadang samar sehingga sulit untuk dikenali dan tak terduga.
  • Kontraksi setiap 10 menit atau lebih sering dalam satu jam (lima atau lebih kontraksi rahim dalam satu jam)
  • Kram seperti menstruasi yang dirasakan di perut bagian bawah yang terjadi terus-menerus atau hilang-timbul. Kram perut ini bisa terjadi dengan atau tanpa diare
  • Nyeri punggung bawah yang terasa di bawah pinggang yang terjadi terus-menerus atau hilang-timbul
  • Tekanan panggul yang terasa seperti bayi Anda mendorong ke bawah
  • Cairan encer yang keluar dari vagina Anda.  Cairan vagina meningkat jumlahnya atau berubah warna.
Jika Anda merasa mengalami tanda-tanda dan gejala di atas, segeralah menghubungi dokter Anda.

Pencegahan

Anda dapat mencegah persalinan prematur dengan mengurangi faktor-faktor risiko di atas, meskipun tentu saja tidak ada jaminan Anda tidak akan mengalaminya. Sebelum kehamilan, Anda dapat mendeteksi dan mengobati segala jenis masalah kesehatan seperti infeksi, diabetes, masalah berat badan atau hipertensi. Anda juga dapat menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok– termasuk merokok pasif– selama kehamilan. Pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi ibu hamil, tidak hanya sebatas mencegah persalinan prematur.
Bila Anda termasuk kelompok yang berisiko tinggi untuk mengalami persalinan prematur, berkonsultasilah secara intens dengan dokter kandungan Anda untuk mengelolanya dan mempersiapkan diri. Dokter Anda mungkin bisa memberikan obat-obatan dan perawatan tertentu untuk menekan risiko Anda dan menyiapkan rencana penanganan yang tepat bila persalinan prematur pada akhirnya terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar