Tidak ada perempuan yang ingin mengalami keguguran, tapi hal ini kadang
tak bisa diduga. Untuk itu ketahui 7 penyebab umum seorang perempuan
hamil mengalami keguguran.
Seseorang yang mengalami keguguran
pasti ingin tahu penyebabnya sehingga bisa dicegah saat kehamilan
berikutnya. Keguguran biasanya ditandai dengan kram atau nyeri perut
parah serta pendarahan yang memerlukan penanganan medis.
"Umumnya
sekitar 80 persen kehamilan bisa terus berlanjut sampai melahirkan dan
memiliki bayi yang sehat. Tapi keguguran yang terjadi biasanya muncul
secara acak," ujar Henry Lerner, MD, profesor klinis kebidanan dan
ginekologi di Harvard Medical School, seperti dikutip dari Parenting.com, Jumat (9/2/2012).
Berikut ini penyebab paling umum bagi keguguran tunggal atau yang berulang yaitu:
1. Kelainan kromosom
Bryan
Cowan, MD, ketua departemen obstetri dan ginekologi University of
Mississippi Medical Center di Jackson menuturkan kelainan atau
ketidakcocokan kromosom ini jadi penyebab setidaknya 60 persen kasus
keguguran. Kondisi ini disebabkan adanya kerusakan pada sel telur atau
sperma sehingga kromosom tidak dicetak dengan benar.
Embrio yang
dihasilkan jadi memiliki kelainan kromosom. Biasanya pasangan yang 2
kali atau lebih berturut-turut mengalami keguguran disarankan melakukan
tes medis untuk ini.
2. Kelainan rahim dan leher rahim yang lemah
Jika
bentuk rahim abnormal maka embrio tidak bisa tumbuh atau tidak
mendapatkan makanan yang dibutuhkan sehingga tak dapat bertahan hidup.
Umumnya kelainan rahim ini mempengaruhi sekitar 10 persen kasus
keguguran.
Sedangkan leher rahim yang lemah juga membuat rahim
tidak kuat menahan janin yang semakin hari tumbuh membesar, ketika
serviks melemah maka janin bisa mengalami keguguran.
3. Gangguan sistem kekebalan tubuh (imunologi)
Pada
beberapa kasus tubuh perempuan kadang menganggap sperma sebagai benda
asing, sehingga antibodi di dalam tubuh akan menyerang jaringan tubuh
sendiri termasuk embrio yang dihasilkan.
4. Penyakit yang tidak diobati seperti gangguan tiroid atau diabetes tidak terkontrol
Gangguan
tiroid dan diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan lingkungan rahim
yang tidak menguntungkan. Dampak dari kondisi ini adalah membuat embrio
sulit untuk bertahan hidup.
5. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Perempuan
dengan PCOS memiliki kadar hormon testosteron yang terlalu tinggi
sehingga menyebabkan ovulasi dan menstruasi yang tidak teratur. PCOS ini
menyebabkan resisten insulin yang mencegah kematangan lapisan
endometrium.
6. Adanya infeksi bakteri
Beberapa
bakteri bisa meningkatkan risiko keguguran seperti mycoplasma hominis
dan ureaplasma urealyticum yang hidup dalam saluran alat kelamin
laki-laki dan perempuan sehat. Pada perempuan, infeksi bakteri ini
membuat endometrium (lapisan rahim) meradang sehingga sulit bagi embrio
untuk berkembang.
7. Gaya hidup merokok, alkohol, narkoba dan racun dari lingkungan
Narkoba
seperti nikotin bisa masuk ke plasenta dan mengganggu suplai darah
serta pertumbuhan janin, perokok memiliki risiko 2 kali lebih tinggi
alami keguguran dibanding non-perokok.
Konsumsi 2 minuman alkohol
sehari membuat perempuan sulit hamil dan mengalami keguguran, sedangkan
perempuan yang bekerja di lingkungan tertentu seperti peternakan, kamar
operasi dan laboratorium memiliki risiko keguguran lebih tinggi meski
alasannya belum diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar